PEMBAGIAN HAK WARIS ANAK LAKI-LAKI TERTUA ADAT LAMPUNGPEPADUN DALAM PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM(Studi Kasus di Desa Negeri Tua Kecamatan Marga TigaKabupaten Lampung Timur)

PEMBAGIAN HAK WARIS ANAK LAKI-LAKI TERTUA ADAT LAMPUNGPEPADUN DALAM PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM(Studi Kasus di Desa Negeri Tua Kecamatan Marga TigaKabupaten Lampung Timur)Oleh:SAFRILDA CANDRA SARIFABSTRAKMasyarakat bangsa Indonesia merupakan masyarakat majemuk yangmenganut berbagai macam agama dan kepercayaan yang beragam, salah satunyaadalah masyarakat Lampung, masyarakat Lampung merupakan salah satumasyarakat adat di Indonesia yang bersifat majemuk dengan ragam dialek bahasa,adat-istiadat, serta gaya hidup yang beranekaragam,sehingga keanekaragamantersebut melahirkan kebudayaan yang beranekaragam pula tentunya. Setiapmanusia dalam menjalani kehidupannya pasti akan mengalami peristiwa hukumyang tidak akan dapat dihindari dalam hidupnya yaitu meninggal dunianyaseorang manusia yang memiliki akibat hukum pula yaitu pembagian hartakekayaan yang ditinggalkan seseorang yang telah meninggal dunia kepada ahliwarisnya. Masyarakat adat Lampung Pepadun dalam konteks ini menggunakansistem pewarisan mayorat laki-laki, sehingga anak laki-laki tertua menguasaidalam arti bertanggung jawab atas harta waris dan saudara-saudaranya berhakmenikmati harta peninggalan tersebut. Sedangkan untuk saudara kandung lainnyamendapatkan harta bagian sesuai dengan bagiannya masing-masing ataukesepakatan keluarga. Kedudukan anak laki-laki dalam masyarakat adat LampungPepadun berperan penting dalam kehidupan keluarga dan dalam keadatan, yaitulebih mengutamakan anak laki-laki daripada anak perempuan, karena anak laki-laki adalah penerus keturunan bapaknya yang ditarik dari satu bapak asal,sedangkan anak perempuan disiapkan untuk menjadi anak orang lain yang akanmemperkuat keturunan orang lain. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini,yaitu Bagaimanakah pelaksanaan pembagian waris anak laki-laki pada adatLampung Pepadun? dan apakah kedudukan hak waris anak laki-laki tertua sesuaidengan perspektif hukum waris Islam?Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metodependekatan sosio legal yaitu pendekatan sosiologis untuk memahami hukum danstudi komparatif yaitu penelitian deskriptif untuk mencari jawaban secaramendasar tentang sebab akibat dengan menganalisis faktor-faktor penyebabterjadinya atau munculnya suatu fenomena.Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa hukum waris adat belummencerminkan keadilan yang seimbang sebagaimana Allah SWT menjelaskandalam Al-Quran. Namun dalam pelaksanaan pembagian terhadap anak laki-lakisudah nampak bahwa pengaruh ketentuan warisan Islam sudah mulaidiaplikasikan oleh masyarakat yang sadar akan makna dan tujuannya.Kata Kunci :Adat Lampung Pepadun, Anak Laki-laki, Hukum Wari