Pra Desain Pabrik DCP Sebagai Pakan Ternak Dari Batuan Phosphate Dengan Kadar P2O5 Rendah

Dicalcium Phosphate (DCP) adalah salah satu jenis bahan tambahan (additives) dalam pakan ternak dan suplemen hewan ternak, terutama pada ternak unggas. Penambahan DCP diperlukan karena unggas ternak memerlukan kandungan kalsium (Ca) dan fosfor (P) untuk menunjang pertumbuhannya. Fosfor pada hewan dibutuhkan guna menunjang perkembangan jaringan hidup pada hewan seperti pertumbuhan jaringan tulang, kebutuhan energi pada hewan. Zat fosfor (P) pada pakan ternak mempengaruhi kualitas dari hasil ternak yang dihasilkan meliputi : Pada ternak unggas mempengaruhi kualitas telur serta pertumbuhan unggas yang dimana akan mempengaruhi harga dari produk yang dihasilkan oleh unggas, serta gangguan pencernaan pada unggas. Sedangkan kalsium (Ca) berpengaruh pada penguatan jaringan tulang dimana apabila terjadi defisiensi kalsium akan menyebabkan kerapuhan pada struktur tulang unggas ,sehingga mengakibatkan kelainan pertumbuhan pada unggas yang mengalaminya. Kekurangan kalsium tentu akan menurunkan kualitas serta harga dari unggas. Untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfor pada unggas , maka diperlukan zat additive yang ditambahkan pada pakan ternak. Zat additive yang ditambahkan dalam produk pakan ternak guna memenuhi nutrisi kalsium serta fosfor yang dibutuhkan oleh hewan biasanya ditambahkan dalam bentuk zat DCP (Dicalcium Phospate) dan MCP (Mono Calcium Phospate). DCP sendiri mengandung 18-24% kalsium dan sekitar 18,5% fosfat, sementara Zafar (2006) menyatakan bahwa perbandingan CaO:P2O5 tidak boleh melebihi 1,6. Diputuskan bahwa pabrik DCP ini akan didirikan di Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di Desa Rangkah Kidul, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Pemilihan Desa Rangkah Kidul disesuaikan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo No. 1 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Bagian Wilayah Perkotaan Sidoarjo Tahun 2019-2039, dimana Desa Rangkah Kidul termasuk dalam salah satu sub zona untuk aneka industry. Di Jawa Timur juga banyak perusahaan yang yang membutuhkan DCP sebagai bahan baku seperti PT. Charoend Phokpand Indonesia yang memiliki kapasitas produksi sebesar 5,4 juta ton dengan market share sebesar 34 %, PT. Japfa Comfeed dengan kapasitas produksi 4.1 juta ton dan market share sebesar 24 % ,PT. Malindo Feedmil dengan kapasitas produksi 1.3 juta ton dengan market share 8%, PT Sierad Produce TBK dengan kapasitas produksi 8 juta ton dengan market share sebesar 5% (DBS,2014) dapat dijadikan sebagai target pasar pabrik ini. Dalam pemenuhan kapasitas tahunan, pabrik akan beroperasi 24 jam per hari selama 330 hari. Dengan bahan baku batu fosfat sebesar 17.451 ton/tahun dapat dihasilkan produk DCP sebesar 10000 ton/tahun. Proses produksi DCP dari batu fosfat dari kadar P2O5 rendah dapat diuraikan menjadi 6 tahapan proses .Tahapan pertama yaitu tahap Pre-treatment Batu Fosfat. Tahapan kedua yaitu Pre treatment HCl. Tahapan ketiga yaitu tahap Asidifikasi .Tahapan Keempat yaitu tahap Netralisasi. Tahapan kelima yaitu Drying. Tahapan keenam yaitu Regenerasi HCl. Pra Desain Pabrik Pembuatan DCP dari Batu Phosphate denggan Kadar P2O5 rendah ini dirancang sebagai perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi garis dan staff. Untuk dapat mendirikan pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 10000 ton/tahun, maka diperlukan total modal investasi sebesar Rp Rp348.957.180.362 dan total biaya produksi sebesar Rp156.945.609.927 dengan estimasi hasil penjualan sebesar Rp 200.000.000.000 per tahun. Estimasi umur pabrik ini adalah 10 tahun dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 9,58%, Pay Out Time (POT) 4,59 tahun, dan Break Even Point (BEP) sebesar 57%