Evaluasi Perkerasan Fasilitas Sisi Udara Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda

Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda merupakan bandar udara yang terletak di Samarinda, Kalimantan Timur. Bandara ini menggantikan Bandara Teminggung yang sudah tidak memenuhi standar keselamatan penerbangan. Bandara APT Pranoto sendiri dalam aktivitasnya telah beberapa kali mengalami kerusakan terutama pada fasilitas sisi udara, yakni taxiway dan runway sehingga menyebabkan penundaan jadwal penerbangan dan penutupan sementara. Mengingat Keputusan Menteri Perhubungan No 166 tahun 2019 tentang perubahan hierarki Bandara APT Pranoto dari bandara pengumpan menjadi bandara pengumpul sekunder. Hal ini tentunya secara tidak langsung akan memengaruhi jumlah layanan penerbangan yang lebih besar sehingga berpotensi pada penambahan rute dan jam terbang pesawat. Untuk itu diperlukan evaluasi terhadap hal tersebut khusuanya pada fasilitas sisi udara. Dikarenakan hal tersebut sangat penting dalam menunjang aktivitas bandara. Analisis dilakukan dengan cara mengevaluasi kekuatan perkerasan Runway, Taxiway, dan Apron menggunakan metode perbandingan ACN terhadap PCN sesuai dengan FAA Advisory Circular AC 150/5335-5C. Nilai ACN dihitung menggunakan tiga metode yaitu Aircraft Manufacturer, menggunakan Program COMFAA, dan menggunakan tabel Canadian Department of Transportation. Nilai ACN yang telah dihitung kemudian dibandingkan dengan nilai PCN perkerasan Runway, Taxiway, dan Apron Bandara Udara. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap nilai CDF. Sand Patch Test juga dilakukan untuk mengetahui tingkat kekesatan pada permukaan. Selanjutnya dilakukan perhitungan tebal overlay menggunakan dua metode yaitu metode klasik dan program FAARFIELD dan perhitungan PCN dengan program COMFAA. Hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan jika pesawat yang beroperasi saat ini masih memenuhi ketentuan penerbangan (ACN<PCN) pada runway, taxiway, dan apron. Kecuali untuk pesawat rencana Airbus A330-200 tidak memenuhi. Untuk hasil evaluasi nilai CDF tidak memenuhi (CDF>1). Untuk hasil pengetesan Sand Patch Test menunjukkan keadaan runway yang licin. Perhitungan struktur dan PCN juga dilakukan dengan metode klasik dan program FAARFIELD dan COMFAA. Untuk tebal perkerasan dengan metode klasik menghasilkan ketebalan 89cm (890mm) dan PCN 82,3 sedangkan dengan program FAARFIELD menghasilkan ketebalan 91 cm (910 mm) dan PCN 91,0. Runway juga direncanakan akan ada perpanjangan sebanyak 740m dengan total tebal perkerasan 89cm. Untuk rencana anggaran biaya untuk overlay dan perpanjangan runway yaitu sebesar Rp66.405.724.068. Hasil tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada Runway Bandar Udara Internasional Samarinda Kata Kunci: Bandar Udara, ACN, PCN, Sand Patch Test, COMFAA, FAARFIELD, Overlay ==================================================================================================== Aji Pangeran Tumenggung Pranoto International Airport is an airport located in Samarinda, East Kalimantan. This airport replaces Temindung Airport which no longer meets aviation safety standards. APT Pranoto Airport itself in its activities has been damaged several times, especially on air side facilities taxiway and runway, and causing flight schedule delays and temporary close. In view of the Minister of Transportation Decree No.166 of 2019 regarding the change in the hierarchy of APT Pranoto Airport from a feeder airport to a secondary collection airport. Thisof course will indirectly affect a larger number flight services so that it has the potential to increase flight routes and flight hours. For this reason, it is necessary to evaluate this matter, especially on the air side, because this is very important in supporting airport activities. The analysis was carried out by evaluating the pavement strength of Runway, Taxiway, and Apron using the ACN-PCN comparison method according FAA Advisory Circular 150/5335-5C. The ACN values is calculated in 3 ways, which ic Aircraft Manufacture, using COMFAA program, and using the Canadian Department of Transportation table. Then the ACN results were compared with the PCN values on Runway, Taxiway, and Apron. Then an evaluation of the CDF value will be carried out. The Sand Patch Test is needed to determine the level of roughnesson the pavement surface. After calculated ACN-PCN comparison analysis then calculated the overlay thickness using the classic method and FAARFIELD program and PCN calculated by COMFAA program. The results of the analysis and calculations that have been carried out show that the aircraft currently operating still meet the flight requirements (ACN-PCN) on the runway, taxiway, and apron. Except for the planes Airbus A330-200 does not comply. For CDF result do not meet the requirements (CDF>1) To the results of Sand Patch Test shows that the runway is slippery. The calculation of the structure and PCN using the classical method and using the FAARFIELD and COMFAA programs. From pavement thickness the classical method produces a thickness 89cm (890mm) and PCN 82,3 and FAARFIELD program produces a thickness of 91 cm and PCN 91,0. The runway is also planned to have an extension of 740m. with total pavement thickness is 89cm. And for the budget plan for overlays and runway extensions is Rp66.405.724.068. These results can be used as a reference for conducting repairs on the APT Pranoto Airport. Keyword: ACN, PCN, Airport, Sand Patch Test, COMFAA, FAARFIELD, Overla