Analisis Dosimetri Perencanaan Radioterapi Teknik IMRT Pada Kasus Kanker Payudara Kanan Postmastectomy

Terapi radiasi pada kasus kanker bertujuan untuk memaksimalkan dosis pada target dan meminimalisir kerusakan pada jaringan normal. Pada proses terapi radiasi, penjaminan mutu radiasi diperlukan untuk menjaga konsistensi dan keamanan dalam pemberian dosis pada target. Pada penelitian ini menggunakan kasus kanker payudara kanan postmastectomy. Pengambilan kasus didasarkan pada kekambuhan kembali kanker di daerah asal setelah proses bedah. Data yang digunakan berasal dari data pasien MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta Selatan. Adapun pelaksanaan terapi radiasi pada kasus penelitian ini menggunakan teknik perencanaan Intensity Modulated Radiotherapy (IMRT) dengan energi 6 MV. Dosis yang diberikan sebesar 50 Gy dengan fraksinasi 25 kali. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai dosis hasil pengukuran film EBT3 dan simulasi TPS memiliki perbedaan persentase dibawah 10% untuk OAR dan 23,11% untuk PTV. Dosis yang dihasilkan pada OAR sesuai dengan batasan dosis yang telah ditentukan oleh International Commission on Radiation Units and Measurements (ICRU) 50 dan 62. Selanjutnya diperoleh nilai Homogenity Index (HI) sebesar 0.09618 menunjukkan distribusi dosis yang tidak seragam dan Conformity Index (CI) sebesar 0,61 menunjukkan kesesuaian antara volume isodosis dan volume target. Evaluasi akhir dari penelitian ini menunjukkan komplikasi pada jaringan normal (NTCP) mendekati 0% dan probabilitas kontrol tumor (TCP) sebesar 100%. ================================================================================================ Radiation therapy in cancer cases aims to maximize the dose to the target and minimize damage to normal tissue. In the radiation therapy process, radiation quality assurance is needed to maintain consistency and safety in administering doses to the target. In this study, the case of postmastectomy right breast cancer was used. Case taking was based on cancer recurrence in the area of origin after surgery. The data used comes from patient data from MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, South Jakarta. In this research case, the implementation of radiation therapy uses the Intensity Modulated Radiotherapy (IMRT) planning technique with an energy of 6 MV. The dose given is 50 Gy with fractionation of 25 times. The results obtained from this study are the dose values of EBT3 film measurements, and TPS simulations have a percentage difference of below 10% for OAR and 23.11% for PTV. OAR's resulting dose follows the dose limit determined by the International Commission on Radiation Units and Measurements (ICRU) 50 and 62. Furthermore, the Homogeneity Index (HI) value of 0.09618 indicates a non-uniform dose distribution and Conformity Index (CI) of 0.09618. 0.61 indicates a match between the isodose volume and the target volume. The final evaluation of the study showed normal tissue complications (NTCP) to be close to 0% and tumor control probability (TCP) to be 100%