Studi Eksperimen Hambatan Kapal Hydrofoil Supported Watercraft (HYSUWAC)

Untuk mengurangi hambatan kapal, dua hidrofoil dipasang masing-masing di bagian haluan dan buritan kapal katamaran, menghasilkan kapal yang disebut dengan Hydrofoil Supported Watercraft (HYSUWAC). Pada kecepatan yang relatif tinggi, hidrofoil dapat menghasilkan gaya angkat yang dapat mengurangi luasan tercelup lambung kapal sehingga dapat mengurangi hambatan kapal. Sebagai studi kasus dalam penelitian ini digunakan kapal katamaran yang dibangun oleh PT. Maju Bangkit Indonesia Group dengan panjang kapal sebesar 10.50 m dengan kecepatan dinas sebesar 24.5 knots. Dalam studi ini, dilakukan pengujian kapal katamaran tanpa hidrofoil dan kapal katamaran dengan dua hidrofoil (HYSUWAC) di Laboratorium Hidrodinamika Kapal ITS Surabaya. Pembuatan model mengikuti keserupaan Froude dengan skala model λ = 26.25 menghasilkan panjang model sebesar 0.40 m dengan kecepatan maksimum sebesar 2.18 m/s. Model kapal dibuat menggunakan cetak tiga dimensi yang selanjutnya dirakit menjadi model kapal yang sesuai dengan syarat pengujian. Dilakukan 12 variasi penarikan dengan enam variasi kecepatan dan dua variasi model kapal yaitu model tanpa penambahan hidrofoil dan model dengan penambahan hidrofoil (HYSUWAC). Hidrofoil yang digunakan yaitu jenis NACA 641-212 dengan sudut serang 4°. Hasil pengujian menunjukkan hambatan total kapal dengan hidrofoil bertambah pada bilangan Froude kurang dari 0.7 dan berkurang pada bilangan Froude di atas 0.7 jika dibandingkan dengan kapal katamaran tanpa hidrofoil. Pengurangan hambatan maksimum terjadi pada kecepatan maksimum (bilangan Froude Fr = 1.1) sebesar 62.15%. ================================================================================================ To reduce the ship's resistance, two hydrofoils were installed at the bow and stern of the catamaran. This type of ship is called a Hydrofoil Supported Watercraft (HYSUWAC). At a relatively high speed, the hydrofoils can produce a lifting force that can reduce the submerged area of the hull so as to reduce the resistance of the ship. As a case study, the catamaran built by PT. Maju Bangkit Indonesia Group with a ship length of 10.50 m and with a service speed of 24.5 knots is considered in this study. A catamaran without hydrofoil and a catamaran with two hydrofoils (HYSUWAC) were tested at the Laboratorium Hidrodinamika Kapal ITS, Surabaya. The modeling follows Froude's similarity with the model scale λ = 26.25 resulting in a model length of 0.40 m with a maximum speed of 2.18 m/s. The ship model is made by using a three-dimensional print which is then assembled into a ship model that meets the test requirements. There were 12 variations of towing with six variations of speed and two variations of the ship model, namely the model without the addition of hydrofoil and the model with the addition of hydrofoil (HYSUWAC). The hydrofoil used is the NACA 641-212 type with an angle of attack of 4°. The test results show that the total resistance of ships with hydrofoil increases at Froude numbers less than 0.7 and decreases at Froude numbers above 0.7 when compared to catamarans without hydrofoils. The maximum resistance reduction occurs at the maximum speed (Froude number Fr = 1.1) of 62.15%