Pengembangan Dan Analisis Fasilitas Wisata Mangrove Gunung Anyar Di Era New Normal

Penelitian ini mengambil salah satu sektor di perekonomian dibidang pariwisata di karnakan semenjak masuknya wabah ini tingkat pengangguran bertambah. Salah satu cara untuk meninggkat perekonomian yaitu bagaimana suatu wisata tetap berjalan di masa pandemic ini. Optimalisasi adalah suatu usaha untuk mencapai hasil yang ideal dengan mengamati secara detail sesuatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau penyusunnya untuk dikaji lebih lanjut. Yang di maksud dari penelitian ini yaitu untuk menilai tingkat kelayakan operasional Wisata Mangrove Gunung Anyar di era new normal yang diharapkan mampu membuat masyarakat tak lagi takut untuk berpariwisata dan juga membantu perekonomia masyarakat sekitar mangrove. Dengan menggunakan Integrated Beach Value Index dimana dapat menilai suatu kelayakan atau memadai dalam penilan kelayakan, pembobotan materi yang akan di analisa lebih lanjut antara lain Fasilitas, protokol kesehatan, ekonomi dan pemahaman masyarakat sekitar. Dan dari hasil tersebut maka dapat di evaluasi lagi untuk mengetahui suatu kelayakan wisata mangrove gunung anyar untuk di buka kembali pada saat era new normal serta potensi potensi mana saja yang sudah baik, kurang baik dan butuh perhatian khusus di objek wisata, untuk meningkatkan jumlah dan ketertarikan pengunjung untuk menghabiskan waktu liburnya di Wisata Mangrove Gunung Anyar. ================================================================================================ This study takes one sector in the economy in the field of tourism because since the entry of this epidemic the unemployment rate has increased. One way to improve the economy is how to keep tourism going during this pandemic. . Optimization is an attempt to achieve ideal results by observing in detail a thing or object by describing its constituent components or constituents for further study. The purpose of this research is to assess the level of operational feasibility of Gunung Anyar Mangrove Tourism in the new normal era which is expected to be able to make people no longer afraid to go on tourism and also help the economy of the community around mangroves. And from these results, it can be evaluated again to determine the feasibility of mangrove tourism in the new mountain to be re-opened during the new normal era and which potentials are already good, not good and need special attention in tourism objects, to increase the number and interest visitors to spend their free time at Gunung Anyar Mangrove Tourism