Simulasi Distribusi Aliran Udara dan Temperatur pada Kereta Panoramic Dengan Software Ansys 20.2

Pengkondisian udara pada gerbong kereta penumpang merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan kondisi lingkungan yang terkendali. Kenyamanan termal bagi para penumpang yang berada di dalam gerbong kereta dipengaruhi oleh beban eksternal dan internal. Untuk mengetahui beban eksternal dan internal pada kereta dilakukan perhitungan beban pendingin yang meliputi beban sensibel dan beban laten. Yang termasuk Beban sensibel dan laten yaitu beban transmisi dari atap, dinding, lantai, beban penumpang, beban peralatan, beban penerangan, beban infiltrasi dan ventilasi. Penelitian tugas akhir ini menggunakan software solidwork untuk pemodelan geometri menggunakan software ANSYS FLUENT 20.2 dalam melakukan simulasi untuk mengetahui aliran udara dan kontur distribusi temperatur pada ruang kereta panoramic dan metode perhitungan beban pendingin yang digunakan yaitu dengan metode CLTD (Cooling Load Temperature Difference). Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, kereta panoramic membutuhkan kapasitas pendinginan sebesar 170249,78 BTU/hr atau setara 42930,93 Kkal/hr. Dari hasil simulasi yang didapat nilai rata-rata temperatur udara pada kereta panoramic sebesar 297,328K (24,178°C), besar temperatur tidak melewati batas standar kenyamanan suhu SNI 03-6572-2001 yang menyatakan bahwa daerah kenyamanan termal pada ruangan yang dikondisikan untuk orang Indonesia yaitu 20,5°C - 26°C. Kecepatan udara rata-rata yang mengenai penumpang pada kereta panoramic sebesar 0,5 m/s. ======================================================================================================= Air conditioning in passenger train carriages is one of the efforts to obtain controlled environmental conditions. External and internal loads affect thermal comfort for passengers in the train carriage. To determine the external and internal loads on the train, the cooling load is calculated, including the sensible and latent loads. Sensible and latent loads include transmission loads from roofs, walls, floors, passenger loads, equipment loads, lighting loads, infiltration and ventilation loads. This final project research uses SolidWorks software for geometric modelling using ANSYS FLUENT 20.2 software to conduct simulations to determine air flow and temperature distribution contours in the panoramic train room. The cooling load calculation method used is the CLTD (Cooling Load Temperature Difference) method. Based on the calculations, the panoramic train requires a cooling capacity of 170249.78 BTU/hr or the equivalent of 42930.93 Kcal/hr. The simulation results show that the panoramic train's average air temperature is 297.328K (24.178°C); the temperature does not exceed the standard comfort temperature limit of SNI 03-6572-2001, which states that the thermal comfort area in the room is conditioned for people. Indonesia is 20.5°C - 26°C. The average airspeed hitting passengers on a panoramic train is 0.5 m/s