Analisa Modifikasi Propeller MP687 Terhadap Interaksi Hull-Propeller

Dalam pemilihan propeller dapat dilakukan dengan menggunakan optimasi software melalui nilai regresi polynomial. Namun ketika propeller dipasang pada lambung, distribusi Velocity Advance (Va) berbeda dengan distribusi pada saat di lakukan open water. Hal itu dapat membuat performa propeller berkurang, sehingga diperlukan perhitungan engine propeller hull matching untuk mendapatkan kesesuaian pada setiap komponen propulsi. Maka dalam mendesain propeller pada engine propeller hull matching dapat digunakan konsep blade element theory, dengan hipotesis bahwa jika aliran Va lebih kecil akan terjadi nilai thrust besar tetapi effisiensi menurun dan jika Va besar akan terjadi thrust yang di dapat tidak maksimal, maka hal tersebut harus menyesuaikan dengan distribusi Velocity Advance (Va), untuk meningkatkan nilai thrust dan menurunkan torsi yang akan meningkatnya efisiensi rotatif relatif propeller (ηR), efisiensi open water (ηO) maupun efisiensi lambung (ηH). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh modifikasi propeller terhadap performa propeller dan performa pada kapal tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan computational fluid dynamics (CFD) yang dilakukan dengan cara keadaan zero condition. Data simulasi yang akan diambil berupa tahanan kapal, thrust dan torsi propeller. Hasil simulasi dengan menyesuaikan parameter berdasarkan efisiensi tertinggi yaitu model S_eta sudah tereliminasi dikarenakan saat keadaan open water test grafik thrust tidak mencukupi untuk kebutuhan thrust permintaan kapal jbc. Sedangkan pada model S_T dengan melihat thrust tertinggi dihasilkan nilai efisiensi open water dan propulsive coefficient menurun, sedangkan model S_Kom dengan thrust dan efisiensi tertinggi, S_C dengan thrust tertinggi dan efisiensi naik, dan S_F dengan thrust naik dan efisiensi tertinggi, dihasilkan S_Kom dan S_C efisiensi open water menurun sedangkan S_C pada propulsive coefficient naik. Kesimpulan pada model S_F didapatkan kenaikan pada setiap efisiensi dengan nilai efisiensi open water berkisar 0.8%, efisiensi lambung 0.25%, efisiensi relative rotatif 1.2%, dan pada hasil akhir yaitu propulsive coefficient sebesar 2.26%. ================================================================================================ The selection of the propeller can be done using software optimization through polynomial regression values. However, when the propeller is mounted on the hull, the Velocity Advance (Va) distribution is different from the distribution when it is open water. This can reduce the propeller performance, so it is necessary to calculate the engine propeller hull matching to get the suitability of each propulsion component. So in designing the propeller on the engine propeller hull matching, the concept of blade element theory can be used, with the hypothesis that if the Va flow is smaller there will be a large thrust value but the efficiency decreases and if Va is large there will be a thrust that can not be maximized, then it must adjust with Velocity Advance (Va) distribution, to increase thrust value and decrease torque which will increase propeller relative rotative efficiency (ηR), open water efficiency (ηO) and hull efficiency (ηH). The purpose of this study was to determine the effect of propeller modification on the propeller performance and the performance of the ship. The method used in this research is computational fluid dynamics (CFD) which is carried out by means of a zero condition. Simulation data to be taken in the form of ship resistance, propeller thrust and torque. The simulation results by adjusting the parameters based on the highest efficiency, namely the S_eta model has been eliminated because when the open water test state the thrust graph is not sufficient for the thrust needs of the jbc ship demand. Whereas in the S_T model by looking at the highest thrust, the open water efficiency and propulsive coefficient values decrease, while the S_Kom model with the highest thrust and efficiency, S_C with the highest thrust and increased efficiency, and S_F with increased thrust and highest efficiency, resulted in S_Kom and S_C open efficiency. water decreases while S_C on the propulsive coefficient increases. The conclusion in the S_F model is that there is an increase in each efficiency with open water efficiency values ranging from 0.8%, hull efficiency 0.25%, relative rotational efficiency 1.2%, and the final result is a propulsive coefficient of 2.26%