Evaluasi Dan Perkuatan Struktur Gedung Apartemen 15 Lantai Di Gresik Akibat Beban Gempa SNI 03-1726:2019

Gedung apartemen 15 Lantai di Gresik merupakan gedung yang didesain terdiri dari 15 lantai dan lantai atap dengan ketinggian 44 meter. Gedung ini didesain dengan menggunakan struktur utama beton bertulang serta sistem ganda (dual system) dengan menggunakan peraturan SNI 2847:2013 untuk persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan SNI 1726:2012 untuk beban gempa. Dengan adanya peraturan terbaru dan perkembangan peta gempa Idonesia, maka gedung ini dilakukan evaluasi sesuai dengan SNI 2847:2019 untuk persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan SNI 1726:2019 untuk beban gempa. Perubahan SNI gempa menyebabkan terjadi perubahan parameter beban gempa. Pada SNI 1726:2012 didapatkan parmeter beban gempa Ss sebesar 0,66 g dan S1 sebesar 0,24 g, sedangkan pada SNI 1726:2019 terjadi peningkatan pada masing masing parameter beban gempa Ss dan S1, yaitu sebesar 0,68 dan 0,30. Kemudian struktur gedung dilakukan analisis untuk mengetahui respons dinamis gempa. Setelah dilakukan analisa, didapatkan hasil bahwa periode struktur tidak memenuhi dan struktur dengan beban gempa sesuai SNI 1729:2019 pada respon dinamik mengalami peningkatan yang cukup besar terutama pada simpangan lantai. Untuk memperbaiki performa struktur terhadap respon gempa, maka dilakukan perkuatan dengan menambahkan bresing pada arah sumbu lemah bangunan yang bertujuan untuk menambah kekakuan struktur. Selain perkuatan struktur dengan bresing, pada gedung ini juga dilakukan analisa terhadap kapasitas elemen struktur pelat, balok dan kolom. Pada hasil analisis didapati bahwa struktur balok memerlukan perkuatan geser. Sedangkan untuk struktur pelat dan kolom masih mampu memikul beban yang terjadi. Oleh sebab itu dilakukan desain perkuatan pada elemen struktur balok dengan metode Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP). ======================================================================================================== The 15-story apartment building in Gresik is a building designed to consist of 15 floors and a roof floor with a height of 44 meters. This building is designed using the main structure of reinforced concrete as well as a dual system using SNI 2847: 2013 regulations for structural concrete requirements for buildings and SNI 1726: 2012 for earthquake loads. With the latest regulations and developments in the Indonesian earthquake map, this building is evaluated according to SNI 2847: 2019 for structural concrete requirements for buildings and SNI 1726: 2019 for earthquake loads. Changes in earthquake SNI cause changes in earthquake load parameters. In SNI 1726: 2012, the earthquake load parameters Ss are 0.66 g and S1 are 0.24 g, while in SNI 1726: 2019 there is an increase in the respective parameters of the earthquake load Ss and S1, namely 0.68 x and 0.30 . Then the building structure is analyzed to determine the dynamic response of the earthquake. After the analysis was carried out, the results showed that the structure period did not meet and the structure with earthquake loads according to SNI 1729: 2019 in dynamic response experienced a significant increase, especially in floor deviations. To restore the structure's performance to earthquake response, reinforcement is carried out by adding braces to the weak axis of the building which aims to increase the structure's rigidity. In addition to structural reinforcement with braces, this building also analyzes the capacity of the structural elements of plates, beams and columns. In the analysis, it was found that the beam structure requires shear reinforcement. Meanwhile, the plate and column structures are still able to bear the load that occurs