Komposisi Hasil Tangkapan Dan Finansial Usaha Penangkapan Jaring Insang Dasar (Bottom Gill Net) Di TPI Banjar Kemuning, Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

Pengetahuan mengenai Komposisi Hasil Tangkapan Dan Finansial Usaha Penangkapan Jaring Insang Dasar (Bottom Gill net) sangat penting karena dapat memberikan informasi mengenai spesies hasil tangkapan jaring insang dasar pada daerah TPI Banjar Kemuning. Data komposisi hasil tangkapan yang belum tersedia hingga kurangnya pengetahuan tentang kelayakan usaha penangkapan menjadi alasan diperlukannya penelitian lebih lanjut tentang komposisi hasil tangkapan hingga faktor ekonomi penangkapan yaitu kelayakan usaha penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis hasil tangkapan jaring insang dasar di TPI Banjar Kemuning, mengetahui komposisi hasil tangkapan jaring insang dasar di TPI Banjar Kemuning, mengetahui keanekaragaman dan keseragaman hasil tangkapan jaring insang dasar di TPI Banjar Kemuning, dan mengetahui kondisi kelayakan usaha finansial dari usaha penangkapan menggunakan alat tangkap jaring insang dasar di Desa Banjar Kemuning Data primer yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data-data yang didapat secara langsung dari kegiatan di lapang yang bertempat di Desa Banjar Kemuning Kabupaten Sidoarjo. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan dan dokumen yang terdapat di DKP seperti jumlah produksi, studi literatur dari berbagai sumber lainnya seperti buku, logbook, surat kabar, jurnal dan lain-lain. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada 8 spesies hasil tangkapan gill net yang didaratkan di TPI Sedati Banjar Kemuning Sidoarjo yaitu ikan barakuda, bawal, dorang, kakap, kakap putih, laosan, layur, rajungan, tenggiri . Spesies tangkapan yang dominan adalah ikan laosan dengan hasil tangkapan total sebesar 746,5 Kg atau sebesar 52,1% dari berat total hasil tangkapan, sedangkan untuk hasil tangkapan yang paling sedikit adalah kakap dengan total hasil tangkapan sebesar 5,4 Kg atau sebesar 0,4%. Berdasarkan jumlah ekor yang tertangkap selama penelitian terdapat 5625 ekor hasil tangkapan yang tertangkap. Hasil tangkapan dominan yaitu Ikan Laosan dengan total 3019 ekor (53,7%), diikuti oleh ikan dorang sebesar 1639 ekor (29,1%), lalu ikan bawal sebanyak 777 ekor (13,8%) dan yang paling sedikit adalah kakap sebanyak 10 ekor (0,2%). Perhitungan analisis kriteria investasi usaha penangkapan dalam jangka pendek didapatkan nilai Revenue cost sebesar 1,4, Net B/R sebesar 1,5 , Payback period (PP) selama 1 tahun 6 bulan dan Break Even Point (BEP) yaitu Rp.24.720.907 atau 353,16 Kg sedangkan dalam jangka panjang dengan proyeksi selama 10 tahun didapatkan nilai NPV sebesar -Rp. 72.336.006, IRR sebesar 38,22%, Net B/C sebesar 2,411 , Payback Period (PP) selama 2 Tahun 3 bulan, Profitability Indeks (PI) sebesar 2,477, maka dapat disimpulkan bahwa usaha perikanan menggunakan alat tangkap gillnet dasar di TPI Sedati untuk dijalankan atau dikembangkan