Perbedaan Kekuatan Tarik Resin Komposit Menggunakan Bahan Adhesif Total Etch dan Self Etch dengan Pengulasan Chlorhexidine Gluconate 2%: Tinjauan Literatur

Latar Belakang: Salah satu peyakit rongga mulut yang paling banyak diderita oleh masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia adalah karies. Karies gigi merupakan suatu penyakit infeksi oleh bakteri yang menyebabkan kerusakan struktur gigi/demineralisasi jaringan gigi. Perawatan yang biasanya dilakukan untuk memperbaiki gigi berlubang salah satunya adalah dengan restorasi resin komposit. Resin komposit tidak dapat berikatan dengan permukaan gigi tanpa adanya bahan adhesif, bahan adhesif total-etch dan self-etch merupakan bahan adhesif dengan teknik aplikasi yang berbeda dan memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan masing-masing. Pada saat proses pengaplikasian bahan adhesif, terdapat enzim yang dapat mendegradasi kekuatan ikat resin-adhesif. Chlorhexidine gluconate 2% merupakan salah satu antiseptik yang dapat menghambat peran enzim tersebut. Tujuan: Mengetahui perbedaan kekuatan tarik resin komposit menggunakan bahan adhesif total-etch dan self-etch dengan pengulasan klorheksidin glukonat 2% Metode: Menentukan kata kunci, pencarian literatur dari database elektronik dengan metode Boolean Search, kemudian penyaringan dan penilaian untuk selanjutnya dilakukan review. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan 10 artikel yang dianalisis, chlorhexidine gluconate 2% berperan sebagai penghambat enzim matrix metalloproteinases yang terdapat pada permukaan dentin yang teraktivasi selama prosedur bonding. Mekanisme kerja enzim matrix metalloproteinases yang mendegradasi fibril kolagen akan menurunkan ikatan rekat resin-adhesif. Kesimpulan: Chlorhexidine gluconate 2% yang berperan sebagai penghambat kerja dari enzim matrix metalloproteinases hanya bisa menghambat pada sistem adhesif total-etch sehingga dapat meningkatkan kekuatan ikatan tarik, namun tidak meningkatkan kekuatan ikatan tarik pada sistem adhesif self-etch