Analisis Usaha Pembesaran Ikan Lele (Clarias Sp) Pada Pokdakan Melati, Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Peningkatan pertumbuhan budidaya air tawar didasarkan pada potensi sumberdaya alam yang dimiliki oleh Indonesia, salah satu komoditas air tawar yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah ikan lele. Kegiatan budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan agribisnis, suatu kegiatan agribisnis dapat berjalan dengan baik dengan adanya faktor pendukung dari kegiatan tersebut. Ikan lele merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup popular di kalangan masyarakat. Keunggulan ikan lele dibandingkan dengan produk hewani lainnya adalah kaya akan leusin dan lisin. Usaha perikanan budidaya air tawar di Bangkalan Madura khususnya budidaya ikan lele (Clarias sp.). Para pembudidaya sangat beragam alasannya antara lain lele tidak memerlukan tempat yang luas untuk budidaya, tidak membutuhkan air yang cukup banyak dan pasti pasar lele sangat luas dari area Bangkalan dan sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis (1) Profil usaha pembesaran ikan lele (Clarias Sp.) pada Pokdakan Melati, Bangkalan, Madura, Jawa Timur (2) Kondisi kelayakan usaha pada aspek non finansial usaha pembesaran ikan lele (Clarias Sp.) pada Pokdakan Melati, Bangkalan, Madura, Jawa Timur (3) Kondisi kelayakan usaha pada aspek finansial pembesaran ikan lele (Clarias Sp.) pada Pokdakan Melati, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan metode kualitatif. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Alat analisis yang digunakan yaitu metode analisis kelayakan usaha menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Office Excel. Pokdakan Melati merupakan usaha pembesaran ikan lele yang berada di Kabupaten Bangkalan. Aspek teknis meliputi sarana dan prasarana dan proses produksi usaha ini sudah memenuhi standar mutu kualitas yang baik. Aspek manajemen mulai dari perencanaan perispan kolam hingga pengawasan aliran air dan pemilihan benih, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan yang dijalankan langsung oleh pemilik dimana sudah cukup baik dalam menjalankan masing – masing tugas. Pada aspek pemasaran usaha ini sudah memiliki sasaran pasar sendiri. Pada aspek finansial diperoleh hasil modal tetap sebesar Rp 35.597.000. Pada analisis finansial jangka pendek dihasilkan, biaya produksi sebesar Rp 63.137.000, penerimaan sebesar Rp 142.500.000, R/C Ratio sebesar 2,26 ( >1 = menguntungkan) , keuntungan sebesar Rp 79.363.000( >0 = menguntungkan), rentabilitas sebesar 126% ( > 12% = layak), BEP unit sebesar 2.322 unit dan BEP sales sebesar Rp 44.124.673,80. Aspek finansial jangka panjang diperoleh hasil biaya penambahan investasi sebesar Rp 87.134.250 dengan nilai sisa sebesar Rp 66.388.000, NPV sebesar Rp 191.328.874, Net B/C sebesar 3,31%, IRR sebesar 91%, PP sebesar 1,17. Keseluruhan usaha ini dikatakan layakvii secara jangka pendek dan jangka panjang serta mempengaruhi pengembangan usaha. Adapun saran bagi Pembudidaya Ikan Lele perlu adanya lebih disiplin lagi dalam kegiatan sampling ikan sehingga pertumbuhan ikan dapat terkontrol dengan baik dan juga perlu adanya pengadaan peralatan untuk mengukur kualitas air, bagi mahasiswa usaha budidaya Ikan Lele dapat dijadikan sebagai tempat belajar sehingga ketika lulus dapat diterapkan dilingkungan masyarakat danbagi Pemerintah diharapkan lebih memberikan perhatian khusus untuk keberlanjutan usaha Perikanan, terutama usaha budidaya Ikan Lele seperti adanya bantuan dari pemerintah baik berupa materi maupun material