Studi Literatur: Perbedaan Pengaplikasian Probiotik Terhadap Sintasan dan Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

Udang vaname merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor dalam budidaya dan merupakan produk udang yang utama di Indonesia. Permintaan yang terus meningkat, menjadikan para petani budidaya meningkatkan produksi. Terjadinya hal tersebut berdampak pada limbah budidaya yang dihasilkan dan dapat menjadikan udang stress dan rentan terhadap penyakit. Probiotik merupakan alternatif yang dapat diberikan jika diberikan secara cukup. Apabila digunakan dengan cara yang tidak tepat, dikhawatirkan dapat menyebabkan kerugian. Penggunaan probiotik perlu diketahui mengenai jenis, cara dan waktu pemberian yang tepat agar dapat bermanfaat secara optimal dan efisien. Studi literatur ini dilakukan dengan metode systematic riview. Pengerjaan riview ini dilakukan dengan menentukan topik, pembuatan judul, penentuan tujuan, pencarian dan pengumpulan literatur. Pada tulisan ini menggunakan literatur yang berasal dari publikasi artikel-artikel penelitian pada jurnal nasional dan internasioal yang sebagian besar terbitan diatas tahun 2011. Artikel-artikel ini didapatkan dengan mengunduh melalui google scholar, springer, Elsevier dan situs-situs lainnya. Berdasarkan hasil studi literatur, bakteri probiotik terutama genus Bacillus sp. yang di berikan pada udang vaname dapat melalui tiga cara yaitu air pemeliharaan, pakan serta air dan pakan secara bersamaan. Pemberian probiotik ini dapat memberikan efek yang menguntungkan pada sintasan, pertumbuhan dan kualitas air. Hal ini dikarenakan probiotik dapat menghasilkan antimikroba, merangsang fungsi imunomodulator pada udang untuk mengendalikan penyakit, menginduksi enzim pencernaan, dapat merangsang aktivitas enzim pecernaan alami sehingga meningkatkan nafsu makan pada udang, dan juga dapat mencegah kerusakan usus akibat dari anti nutrisi. Nilai sintasan tertinggi didapatkan pada pengaplikasian probiotik di air dan pakan, namun pengaplikasian probiotik di air dan pakan secara bersamaan juga tetap lebih baik daripada kontrol. Nilai SGR dan FCR pada pengaplikasian di air lebih baik dibandingkan di pakan. Penggunaan probiotik juga dapat memperbaiki kualitas air dengan cara merombak senyawa nitrogen seperti amonia, nitrit dan TA