Kajian Aktivitas Antikanker Ekstrak Teripang (Bohadschia Argus) Pada Cell Line Kanker Payudara T47d

Kanker merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan pertumbuhan sel atau jaringan yang tidak terkontrol akibatnya sel tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik. Hal ini mempengaruhi beberapa hal seperti proliferasi sel, siklus sel, apoptosis sel, diferensiasi sel dan metastasis. Sel kanker dapat menekan apoptosis dengan mengekspresi protein Antiapoptosis seperti Bcl-2 maupun dengan menurunkan regulasi atau mutasi protein Proapoptosis Bcl-2 seperti BAX. Salah satu alternatif pengobatan kanker yaitu dengan memanfaatkan biota laut seperti teripang. Teripang jenis Bohadshia argus memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan juga memiliki kandungan bioaktif seperti Tryterpene Glycoside, Glikosaminoglikan maupun Glikoprotein yang berpotensi sebagai antikanker dengan menghambat perkembangan siklus sel, proliferasi sel dan menginduksi terjadinya apoptosis baik secara in vitro maupun in vivo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antikanker ekstrak teripang B. argus pada cell line kanker payudara T47D. Teripang yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari perairan Desa Kamal Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku. Ekstraksi teripang menggunakan dua jenis ekstraksi yaitu air dan metanol. Komponen Kimia ekstrak air dianalisis B. argus menggunakan LC-MS dan SDS-PAGE, sedangkan ekstrak metanol B.argus dianalisis menggunakan GC-MS dan SDS-PAGE. Nilai IC50 ekstrak air dan metanol teripang pada cell line Kanker Payudara T47D dilakukan dengan dosis 0, 50, 100, 250 dan 500 μg/mL. Analisis sitotosik sel dilakukan menggunakan WST-1 assay. IC50 yang didapatkan untuk ekstrak air adalah 480 μg/mL, sedangkan IC50 untuk ekstrak metanol adalah 146 μg/mL. IC50 yang diperoleh digunakan untuk penelitian tahap berikutnya. Uji aktivitas antikanker ekstrak teripang pada cell line kanker payudara T47D dilakukan dengan perlakuan kontrol (tanpa perlakuan ekstrak), cisplatin (obat anti kanker), kelompok perlakuan ekstrak air dosis 480 μg/mL dan ekstrak metanol dosis 146 μg/mL. Semua kelompok perlakuan dikultur pada media RPMI, suhu 37ºC, kadar CO2 5%, diinkubasi selama 24 jam dan 48 jam. Pengamatan Jumlah apoptosis sel, siklus Sel, proliferasi sel dan ekspresi Bcl-2 dilakuan dengan menggunakan flow citometry. Hasil penelitian menunjukan bahwa protein dominan yang ditemukan pada Ekstrak Metanol adalah protein dengan berat molekul 55 kDa, sedangkan protein dominan yang ditemukan pada Ekstrak air adalah protein dengan berat molekul 55 kDa, 70 kDa, dan 80 kDa. Berdasarkan hasil LC-MS dan GC-MS ekstrak teripang jenis B. argus memiliki senyawa Tryterpene Glycoside dan Ethyl Acetate. Ekstrak air teripang dengan dosis 480 μg/mL dan ekstrak metanol teripang dengan dosis 146 μg/mL mampu menginduksi apoptosis, menghambat fase transisi G1 ke fase S, menghambat proliferasi dan menurunkan ekspresi protein Bcl-2 pada cell line kanker payudara T47D. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak teripang B. argus memilki aktivitas antikanker pada cell line kanker payudara T47D