Fenomena Arsitektur Rumah Tinggal Masyarakat Nahdliyin Di Kawasan Pondok Pesantren Bungkuk Singosari

Arsitektur rumah tinggal di kawasan pondok Bungkuk Singosari memiliki keterkaitan dengan tradisi masyarakat nahdliyin yang berlandaskan keislaman NU pada pola peruangan rumah yang dirasakan dan disadari oleh masyarakat. Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut lebih dari 50 tahun pola ruang rumah bersifat terbuka terhadap pihak luar, yang memiliki ruang publik relatif luas. Pola ruang ini mengikuti pola rumah-rumah para kyai yang sering menerima tamu dalam jumlah besar dan digunakan untuk kegiatan tradisi masyarakat nahdliyin, yakni tahlilan, yasinan, tibaán, dan lain-lain. Perkembangan unit bangunan di lokasi pemukiman keluarga dalam satu kekerabatan terjadi sebagai akibat dari tradisi orangtua yang memberikan rumah pada keturunan di sekitar rumah induk. Hal ini merupakan tradisi umum pada keluarga tradisional Jawa-Madura yang masih diterapkan oleh generasi kelahiran tahun 1940-an di kawasan ini