Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruhterhadap Keterbukaan Diri Orang Dengan Hiv/Aids Kepada Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Malang

Latar Belakang: ODHA(Orang dengan penyakit HIV/AIDS) tidak hanya mengalami dampak secara fisik melainkan juga dampak pada kondisi mental emosional yang perlu penanganan tenaga kesehatan. Salah satu komponen penting dalam hubungan terapeutik ODHA dengan tenaga kesehatan yaitu adanya keterbukaan diri. Apabila ODHA dapat melakukan keterbukaan diri dengan baik maka masalah yang dihadapi klien dapat teridentifikasi dengan tepat, sehingga penatalaksanaan menjadi akurat. Tujuan: menganalisis pengaruhfaktor usia, jenis kelamin,stigma terkait HIV/AIDS, dukungan sosial, dan komunikasi interpersonal,terhadap keterbukaan diri ODHA kepada tenaga kesehatan, serta faktor yang paling berpengaruh. Metode: Menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden 92 ODHA yang melakukan interaksi rutin dengan tenaga kesehatan di Kabupaten Malang dengan menggunakan total sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara usia (p=0,000), dukungan sosial (p=0,000), dan stigma(p=0,008) terhadap keterbukaan diri ODHA kepada tenaga kesehatan di Kabupaten Malang, sedangkan pada variabel jenis kelamin(p=0,299) dan komunikasi interpersonal (p=0,113) terbukti tidak berpengaruh. Hasil uji linear berganda didapatkan variabel dengan pengaruh paling besar yaitu dukungan sosial dengan nilai Beta (0,545)terhadap keterbukaan diri ODHA pada tenaga kesehatan di Kabupaten Malang. Kesimpulan:Faktor dukungan sosial menjadi faktor yang paling berpengaruhterhadap keterbukaan diri ODHA kepada tenaga kesehatan di Kabupaten Malang, disamping faktorusia dan stigmamasyarakat