Rancang Bangun Mesin Pendeteksi Formalin Pada Tahu

Penyalahgunaan bahan-bahan kimia berbahaya sebagai bahan tambahan untuk produk makanan maupun minuman akan berdampak pada kesehatan manusia. Salah satu bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan adalah formalin. Penggunaan formalin dalam makanan dapat menyebabkan masalah kesehatan yakni ganguan pernapasan, sakit kepala dan bisa menyebabkan kanker paru-paru. Formalin diketahui berbahaya untuk tubuh manusia karena telah diketahui sebagai zat beracun, karsinogen, mutagen yang menyebabkan perubahan sel jaringan tubuh, korosif dan iritatif. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Mei 2021. Pelaksanaan penelitian di lakukan di Laboratorium Terpadu Mekatronika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliptuti Sensor Gas, Ardiono Uno, Tachometer, Lcd, Fun, Power Supply, dan Pcb. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perancangan mesin, perakitan alat komponen-komponenya dan menggunakan analisis PCA dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mesin pendeteksi formalin pada tahu ini memiliki bagian utama yaitu bagian ruang pemanas, bagian ruang deteksi, dan bagian kontroler. Hasil uji mesin pendeteksi terhadap senyawa formalin pada tahu menunjukkan bahwa mesin pendeteksi formalin sudah cukup mampu untuk mendeteksi seyawa formalin pada tahu dimana memiliki sensor gas yang sangat responsif dan optimal terhadap senyawa formalin. Untuk sensor gas yang paling baik digunakan adalah sensor TGS-2600 dan MQ-8. Sedangkan sensor yang lain seperti MQ-3, MQ-4 dan MQ-138 masih kurang baik. Nilai rata-rata pada konsentrasi 0 ppm adalah MQ-8 sebesar 614,88 dan disusul oleh sensor gas MQ-4 sebesar 455, 35. Pada konsentrasi 100 ppm sensor gas yang sangat berpengaruh adalah MQ-8 sebesar 643,37 dan disusul oleh sensor gas MQ-4 sebesar 466,95. Terakhir pada konsentrasi 200 ppm sensor gas yang sangat berpengaruh adalah MQ-8 sebesar 657,73 dan disusul oleh sensor gas MQ-4 sebesar 565, 23