Peranan Aparat Kelurahan Dalam Penyaluran Bantuan Sosial Tunai Pada Masyarakat Miskin Di Era Pandemi 19 Dikelurahan Lembeyan Kulon

Penelitian menitikberatkan fokus terhadap objek utama, yakni untuk mengetahui gambaran besar perihal peran aparat Kelurahan terhadap penyaluran bantuan sosial tunai kepada masyarakat miskin ditengah Pandemic COVID 19 aparat melakukan pendataan dengan berdasarkan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang mempermudah untuk mencari data Peran petugas maupun aparat kelurahan harus memberikan pelayanan proporsional kepada masyarakat, pada saat menyalurkan Bantuan secara tepat sasaran tanpa membedakan dan menguragi hak masyarakat. Berdasarkan hal tersebut diatas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah (1) Bagaimana peranan aparat kelurahan dalam penyaluran batuan sosial tunai pada masyarakat miskin di era Pandemic COVID 19 dikelurahan lembeyan kulon? (2) Faktor apa saja yang mempengaruhi parat kelurahan dalam penyaluran batuan soail tunai pada masyarakat miskin di era Pandemic COVID 19? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris yaitu penelitian hukum dengan cara studi lapangan, dengan pendekatan yuridis sosiologis yaitu dengan melihat penerapan hukum dalam masyarakat, dan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif adalah dilakukan dengan kegiatan observasi terlebih dahulu untuk kemudian melakukan penerjunan lapangan dalam kegiatan wawancara langsung, ditunjang pula dengan studi dokumentasi.. Lokasi penelitian yaitu Kelurahan Lembeyan Kulon Kabupaten Magetan Hasil penelitian tersebut menunjukan peran aparat Kelurahan terhadap penyaluran bantuan sosial tunai kepada masyarakat miskin ditengah Pandemic COVID-19 meliputi: Pada pasal 3 Peraturan Menteri Sosial tahun 2021 Tentang Pengelolan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial mengenai Kriteria penerima BST pemerintah pusat memilki beberapa cakupan kriteria masyarakat yang berhak diusulkan atau ditekankan untuk dapat menerima Bantuan Sosial di masa pandemi COVID-19, khususnya kriteria tersebut di wilayah Kelurahan lembeyan Seluruh prosedural tata cara pendataan dari level Kelurahan atau Desa yang melibatkan peran Aparat kelurahan dan lembaga RT dan RW masing-masing bersifat down to up sehingga memerlukan proses verifikasi dan validasi, Jumlah warga yang menerima Bantuan sosial tunai sebanyak 105 warga. Sedangkan Faktor penghambat aparat kelurahan dalam penyaluran Bantuan sosial tunai meliputi: Sarana dan prasarana kurang memadai, Keterbatasan pegawai, kesalahan petugas dalam penulisan identitas tanpa dibenarkan, jadwal yang belum bisa dipastikan karena zona COVID, berubahan data karena meningggal