Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Hak Cipta Terkait Hak Moral Dan Hak Ekonomi Atas Desain Grafis Pada Pakaian Berdasarkan Undang-Udang No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

Pada skripsi ini penulis mengangkat permasalahan yang terdapat di dalam Undang - Undang Hak Cipta Tahun 2014 terkait dengan hak moral dan hak ekonomi pencipta atas desain grafis pada pakaian. Pelanggaran atas desain grafis pada pakaian sering kali terjadi namun, belum terdapat perlindungan yang pasti terhadap pencipta atas desain grafis pada pakaian, khususnya di dalam Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta desain pakaian bukan merupakan ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta begitu juga dengan karya seni grafis. Kemudian perlindungan terhadap hak moral dan hak ekonomi di dalam Undang – Undang, terutama di dalam hal ini hak moral karena sanksi atas perlanggaran hak moral yang tidak diatur secara tegas di dalam Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Berdasarkan hal tersebut skripsi ini mengangkat rumusan masalah: (1) Bagaimana perlindungan hak ekonomi dan hak moral bagi pemegang hak cipta atas desain grafis pada pakaian berdasarkan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta? (2) Bagaimana konsep separability dan useful article di dalam perlindungan hukum bagi pencipta atas hasil karya desain grafis pakaian? Kemudian penulisan skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif dengan metode pendekatan undang-undang (statue approach), dan pendekatan perbandingan (comparative approach). Bahan hukum primer sekunder, dan tersier yang diperoleh oleh penulis akan dianalisis dengan pendekatan sistematis, komparatif dan gramatikal Dari hasil penelitian dengan metode di atas penulis memperoleh jawaban bahwa perlindungan hak moral di dalam Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta belum cukup melindungi hak pencipta karena belum diatur mengenai sanksi bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap hak moral seorang pencipta khususnya atas desain grafis pada pakaian. Bahwa desain grafis dapat termasuk sebagai ciptaan yang dilindungi berdasarkan pasal 40 ayat (1) huruf f dan menyatakan bahwa yang dimaksud dengan gambar termasuk dengan gambar grafis. Kemudian perlunya pengaturan mengenai desain grafis yang terdapat pada pakaian dengan mengatur mekanisme khusus terhadap perlindungan desain grafis pada pakaian dengan memerhatikan konsep useful article dan separability test dalam perlindungan desain grafis pakaian dimana desain grafis pada pakaian dapat dilindungi oleh hak cipta selama dapat dipisahkan dan berdiri sedniri terpisah dari pakaian itu sendiri sebagai useful article. Sehingga rekonstruksi yang dapat penulis ajukan adalah menambahkan pengertian gambar dalam Pasal 40 ayat (1) huruf f tentang gambar dan mengatur mengenai mekanisme khusus perlindungan bagi desain grafis pada pakaian di dalam Undang – Undang Hak Cipta Tahun 2014