Studi Penerimaan Sambal Terasi Lintas Generasi dan Potensinya Sebagai Sumber Nutrisi

Pendahuluan: Saat ini makanan pedas merupakan salah satu makanan yang sedang tren dan digemari oleh masyarakat, contohnya kimchi, sambal, hot chicken dan lain-lain. Sambal di Indonesia ada berbagai macam jenisnya, salah satu contohnya adalah sambal terasi. Sambal terasi memiliki aroma dan rasa yang khas dan cenderung kuat, selain itu pengaruh kuliner dari seluruh dunia juga sangat kuat sehingga penerimaan sambal terasi pada generasi sekarang (millennial dan gen Z) menjadi berkurang. Tujuan: Mengetahui reaksi dan persepsi lintas generasi terhadap sambal terasi serta mengetahui nutrisi yang terkandung dalam sambal terasi. Metode: Skripsi ini menggunakan metode penelitian dengan cara melakukan survei pendahuluan untuk mengetahui preferensi sambal terasi dari setiap generasi, selanjutnya dilakukan pengolahan data dari hasil survei. Selanjutnya dilakukan perbandingan 100 resep sambal terasi dari berbagai sumber dan didapatkan 1 resep yang digunakan untuk membuat sampel, lalu sampel sambal terasi diujikan di laboratorium untuk mendapatkan potensi nutrisi dari sambal terasi. Setelah hasil didapatkan, dilakukan survei kembali untuk mengetahui penerimaan sambal terasi setelah diketahui potensi nutrisinya. Hasil: Sambal terasi dapat dikategorikan sebagai makanan pendamping bernutrisi karena memiliki protein, karbohidrat, dan kalsium yang lebih tinggi dan memiliki lebih sedikit lemak daripada sambal biasa. Selain itu, hasil survei menyatakan bahwa generasi sebelum millennial lebih banyak yang menyukai sambal terasi dibandingkan generasi millennial dan setelah millennial. Namun, apabila aroma dan rasa terasi yang cenderung kuat dapat dikurangi, maka generasi millennial dan generasi setelah millennial tertarik untuk lebih sering mengonsumsinya. Kesimpulan: Sambal terasi memiliki potensi sebagai makanan pendamping bernutrisi dan mendapatkan respon yang baik dari seluruh generasi