Analisis Kelimpahan Mikroplastik Pada Sedimen Sungai Gembong Kota Pasuruan.

Plastik yang telah bermuara diperairan laut lama kelamaan akan mengalami penyusutan ukuran, yang awalnya plastik berukuran besar akan menyusut berukuran mikro. Penyusutan ukuran plastik dari ukuran awal ini disebabkan adanya aktivitas sinar UV yang bereaksi pada plastik, juga dapat disebabkan oleh adanya gelombang yang menyebabkan abrasi, sehingga plastik tersebut akan terakumulasi pada sedimen serta air laut. Sampah plastik dalam waktu yang cukup lama dapat mengalami degradasi menjadi potongan yang lebih kecil-kecil yang biasanya disebut mikroplastik. Keberadaan mikroplastik pada sedimen sungai yang bersifat toksik dan karsinogenik dikhawatirkan akan mempengaruhi dan menganggu kehidupan organisme yang ada pada sungai tersebut dan akan mempengaruhi kehidupan sekitar sungai. Bagi organisme tingkat rendah mikroplastik memiliki potensi ancaman lebih serius dibanding dengan material plastik yang berukuran besar, seperti plankton yang mempunyai partikel rentan terhadap proses pencernaan mikroplastik sebagai akibatnya melalui proses bioakumulasi dapat mempengaruhi organisme tropik tingkat tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu; Mengetahui kelimpahan berdasarkan jenis, ukuran, warna dan jumlah mikroplastik pada sedimen; Mengetahui perbandingan kelimpahan mikroplastik pada sedimen pada tiga titik pengambilan sampel yang berada di sungai Gembong. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mikroplastik pada sedimen dengan beberapa tahapan yaitu penentuan lokasi pengambilan sampel, pengambilan sampel, dan analisis laboratorium. Pada tahap analisis laboratorium sampel sedimen akan dilakukan beberapa tahap yaitu preparasi sampel, pemisahan/floatasi plastik berdasarkan berat jenis, penghancuran bahan organik dengan menggunakan hidrogen peroksida, penyaringan, identifikasi mikroplastik dengan menggunakan mikroskop olympus CX33 dan pengujian tipe polimer mikroplastik dengan uji Fourier Transform Infrared Spectrophotometry (FTIR). Hasil penelitian ini yaitu ditemukannnya mikroplastik jenis fiber, film, pallet, fragmen pada sedimen Sungai Gembong. Jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan yaitu jenis fiber, hal ini dikerenakan Sungai Gembong merupakan sungai yang digunakan untuk aktivitas warga, misal mencuci pakaian dan juga mencari ikan, penggunaan jaring ikan berpotensi menyebabkan banyaknya mikroplastik jenis fibe