Analisis Optimalisasi Pola Operasi Waduk Guriola Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat di Desa Raenyale Kecamatan Sabu Barat Nusa Tenggara Timur

Sabu Raijua merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, kabupaten Sabu Raijua memiliki iklim kering, dengan musim hujan singkat 14 sampai 69 hari hujan. Sehubungan dengan kondisi tersebut, maka perlu dibangun bangunan air untuk memenuhi kebutuhan air. Salah satu bangunan air yang direkomendasikan adalah waduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air pada kolam, memilih pola operasi waduk, dan model program linier. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua metode, yaitu data primer dan data sekunder yang berkaitan dengan kebutuhan analisis. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif. Berdasarkan hasil Analisis Neraca Air, terjadi defisit air pada musim kemarau mulai bulan April sampai Desember dengan debit maksimum 0,011 juta/m3 untuk skenario debit kering, 0,0218 juta/m3 untuk skenario debit tipikal dan basah. . Setelah dilakukan optimasi, terjadi peningkatan persentase pemenuhan setiap skenario hujan. masyarakat dapat mendistribusikan air yang terdapat di Waduk Guriola Embung dengan baik. Hasil Fp maksimum untuk debit air kering adalah 26%. Dengan rata-rata clearance optimal 0,0029 juta/m3, Fp Maksimum untuk debit air normal adalah 27% dengan dukungan optimal sedang 0,0030 juta/m3, Fp Maksimum untuk debit air dengan Fp maksimum 29%. Dengan pelepasan yang optimal maka debit air rata-rata sebesar 0,0066 juta/m3 untuk memenuhi kebutuhan air sebesar 0,0031 m3/s dengan jumlah penduduk terlayani sebanyak 3.351 jiwa