Persepsi Masyarakat Akan Kualitas Visual Koridor Alun Alun Kota Situbondo

Sebuah kota pasti memiliki koridor yang beragam baik dari segi fungsi atau keindahannya. Dari masa penjajahan belanda hingga kini kota selalu berkembang baik yang menyesuaikan kebutuhan masyarakat atau lain sebagainya. Salah satu contoh perkembangan yang ada ialah perkembangan dari segi perubahan guna lahan atau fungsi bangunan dari tahun ke tahun memungkinkan sekali untuk adanya perubahan untuk mengejar kebutuhan idustri. Kota tentu juga menjaga wajahnya agar tetap dihuni oleh masyarakat, oleh karena itu sudah semestinya suatu kota menyuguhkan visual yang berbeda beda dan indah serta sesuai dengan masyarakatnya tentunya. Dalam visual kota itu tersendiri terdapat elemen elemen fisik dan spasial yang berhubungan satu sama lain, hal ini juga seharusnya ada pada koridor suatu jalan. Dan di koridor ini tidak hanya sebuah jalan akan tetapi juga terdapat aktivitas masyarakat yang beragam seperti aktivitas perekonomian, budaya serta aktivitas sosial pastinya. Dalam penelitian ini mencoba menarasikan dan mengkaji suatu kualitas visual koridor dari persepsi masyarakat karena setiap kota pasti ada dasaran desain kotanya baik itu terarsip atau tidak. Untuk menunjang penelitian ini maka menggunakan metode semantic differential yang di populerkan Robert G. Hersberger dan Robert C. Cas. Metode ini menggunakan beberapa variabel yang akan di ukur dengan skala tertentu untuk mengetahui persepsi responden terhadap stimulus atau objek penelitian. Dan penelitian ini akan menghasilkan terkait evaluasi dari kualitasi visual yang ada menurut persepsi masyarakat. Yang tentunya penilaiannya melihat pada variabel variabel yang ada dan berpengaruh pada kualitas visual tersebut