Kolaborasi Stakeholder Dalam Mendorong Terwujudnya Pengembangan Kampung Budaya Dengan Perspektif Pentahelix (Studi Pada Kampung Cempluk Di Kabupaten Malang)

Berkembangnya sebuah negara, menuntut pemerintah daerah untuk mengembangkan sumber daya yang ada. Adanya visi pemerintah kabupaten Malang sebagai kabupaten yang madep manteb dimana pembangunan tidak hanya sekedar menjadi baik namun juga memiliki akar historis pada kebudayaan nusantara. Untuk menerapkan strategi perlu adanya pemerintah yang komunikatif & transparan, pemerintah yang memumpuni dan pemerintah berorientasi pada pelayanan pelayanan publik. Untuk penerapan tata Kelola pemerintahan, pemerintah tidak bisa berjalan sendirian, namun perlu adanya dorongan serta bantuan dari stakeholder lainnya. Keterlibatan dua atau lebih stakeholder ini melahirkan sebuah kolaborasi yang melibatkan aktor sesuai fungsi kelembagaannya. Lahirnya inovasi-inovasi masyarakat untuk membuat sebuah desa/kampung wisata membuat pemerintah ingin mengembangkannya, namun belum ada nya nomenklatur yang tetap terkait desa/kampung wisata membuat desa/kampung tidak memiliki kewenangan yang penuh atas inovasi mereka. Kampung cempluk merupakan sebuah kampung dimana mengenalkan tentang budaya seni yang ada di Kota dan Kabupaten Malang. Dalam mendorong terwujudnya pengembangan Kampung Cempluk ini, ada keterlibatan lima aktor yang membantu segala bentuk kegiatan kampung ini. adanya konsep kolaborasi lima aktor ini bisa disebut dengan konsep Pentahelix. Ditemukan hasil-hasil penelitian bahwa adanya bentuk kolaborasi ini sesuai dengan ciri-ciri kolaborasi, sehingga ditemukan bahwa dalam kampung ini terbentuk kolaborasi yang nyata namun belum maksimal sebab kampung ini juga masih berkembang secara terus menerus