Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Informasi Masyarakat (Kim) Dalam Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (Studi Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Malang Dan Kim Lowokwaru Kota Malang)

Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) merupakan kelompok yang fungsinya melakukan pengelolaan informasi dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan nilai tambah dengan mengembangkan potensi yang dimiliki wilayah. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu potensi Kelurahan Lowokwaru yang saat ini sedang berusaha dikembangkan oleh KIM Lowokwaru. Sebagai kelompok yang bergerak di bidang informasi, KIM Lowokwaru membutuhkan strategi tata kelola informasi yang baik untuk memaksimalkan fungsi-fungsinya, terutama pemberdayaan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis proses pemberdayaan masyarakat dan strategi tata kelola informasi yang dilakukan oleh KIM Lowokwaru dalam mengembangkan UMKM. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang diperoleh data primer dan sekunder. Lokasi penelitian dilakukan di Kota Malang. Situs penelitian meliputi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang dan KIM Lowokwaru. Teknik analisis data menggunakan analisis data oleh Creswell. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan proses pemberdayaan masyarakat menurut Fahrudin (2011:96) yang dilakukan KIM Lowokaru meliputi enabling, empowering, dan protecting dapat dikatakan belum berhasil karena KIM Lowokwaru tidak berperan dalam proses protecting (melindungi), masih banyak UMKM yang belum memiliki media sosial, dan pengadaan pelatihan yang kurang variatif. Strategi tata kelola informasi yang dilakukan KIM Lowokwaru dapat dikatakan belum maksimal karena baru sedikit UMKM yang telah disebarkan informasinya. Untuk memaksimalkan penyelenggaraan fungsi KIM terdapat beberapa alternatif keputusan yang dapat dilakukan, yaitu: 1) Memaksimalkan penyebaran informasi mengenai UMKM; 2) Menjalin kerjasama dengan lembaga lain di Kota Malang dalam pengadaan pelatihan untuk UMKM, salah satunya pelatihan atau sosialisasi mengenai penggunaan media sosial kepada UMKM; 3) Memberikan perhatian lebih dalam memberikan perlindungan kepada UMK