Studi Etnometodologi Tata Kelola Dana Haji Di Kementerian Agama Republik Indonesia

Tujuan penelitian ini adalah memahami praktik tata kelola dana haji di Kementerian Agama Republik Indonesia. Penelitian ini berfokus pada praktik pola tata kelola dana haji. Situs penelitian adalah Kementerian Agama Republik Indonesia yang sejak kemerdekaan Republik Indonesia mengemban amanah untuk memelihara dan menjamin kepentingan agama Islam serta pemeluk-pemeluknya. Penelitian ini menggunakan etnometodologi Garfinkel untuk memahami praktik keseharian para aktor di Kementerian Agama Republik Indonesia yang pada tataran operasional menjadi tanggungjawab Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umroh khususnya direktorat Pengelola Dana Haji (PDH). Data hasil wawancara dianalisis melalui indeksikalitas dan refleksivitas. Penelitian ini menemukan pola tata kelola mabrur yang terdiri atas empat prinsip yang dipraktikkan para aktor dalam pengelolaan dana haji yaitu prinsip amanah, kemitraan, ta’awun dan transparan. Prinsip amanah dipraktikkan dalam penerimaan dana haji yang berarti semua tindakan dalam penerimaan dana haji didasarkan pada nilai amanah dan merupakan upaya menegakkan kepatuhan terhadap syariat Islam, menghormati aturan hukum yang berlaku. Kemitraan dipraktikkan dalam perencanaan dan penetapan BPIH, prinsip ta’awun dilakukan melalui subsidi silang guna menutupi kekurangan dana calon jamaah haji dengan menggunakan dana hasil optimalisasi dari dana jamaah haji yang belum berangkat. Prinsip transparan dipraktikkan dalam pertanggungjawaban penyelenggaraan ibadah haji dan dalam sistem pelayanan haji. Aktor memaknai keterbukaan publik dari rapat di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sebagai transparansi guna mendapatkan legalitas pertanggungjawaban