Kesintasan Dua Tahun Pasien Gagal Ginjal Tahap Akhir dengan Komorbid Diabetes Melitus yang Menjalani Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis

Angka kejadian penyakit ginjal kronik masih terus meningkat dari tahun ke tahun dan hingga saat ini masih menjadi masalah di masyarakat global. Penyakit ginjal kronik juga menempati peringkat 18 sebagai penyebab kematian terbanyak pada tahun 2010. Diabetes melitus menjadi penyebab terbanyak kedua serta menjadi komorbid terbanyak kedua yang dialami oleh pasien gagal ginjal tahap akhir. Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) menjadi salah satu pilihan terapi pengganti ginjal yang ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komorbid diabetes melitus terhadap kesintasan dua tahun pasien gagal ginjal tahap akhir. Penelitian ini merupakan penelitian retrospective cohort dengan menggunakan data rekam medis pasien CAPD periode Agustus 2019 - Juli 2021 di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Studi ini melibatkan 123 pasien gagal ginjal tahap akhir yang menjalani CAPD di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Analisis penelitian ini menggunakan uji Multiple Logistic Regression serta analisis survival dengan menggunakan Kurva Kaplan-Meier. Hasil dari analisis didapatkan hubungan bermakna antara komorbid diabetes melitus dengan kesintasan dua tahun serta risiko mortalitas pasien. Hal tersebut disimpulkan dari p-value= 0.001 (p < 0.05) pada uji Multiple Logistic Regression serta model kurva Kaplan-Meier. Odd ratio pasien gagal ginjal tahap akhir dengan komorbid diabetes melitus yang menjalani CAPD yaitu 5.44 kali. Kesimpulannya, komorbid diabetes melitus menurunkan survival rate atau meningkatkan risiko mortalistas pada pasien gagal ginjal tahap akhir yang menjalani CAPD