Pengaruh Pendidikan Jarak Jauh Selama Pandemi Covid-19 Dengan Tingkat Burnout Pada Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Studi kedokteran merupakan pembelajaran yang dilakukan sepanjang hayat, penuh tuntutan dan tantangan yang harus dilewati dengan baik agar dapat menjadi seorang dokter yang kompeten di masa depan. Namun, seringkali mahasiswa tidak dapat mengatasi stres yang dialami dan dapat berujung menjadi burnout. Terutama saat masa pandemi, mahasiswa diharuskan beradaptasi dengan pembelajaran virtual yang dapat meningkatkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat burnout serta stressors pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan analitik dengan survei. Stressors dinilai menggunakan Medical Student Stressors Questionnaire (MSSQ) dan burnout dinilai menggunakan Alat Ukur Academic Burnout. Sebanyak 274 mahasiswa berpartisipasi sebagai responden penelitian. Hasilnya didapatkan bahwa 52,2% mahasiswa mengalami kelelahan emosional tingkat tinggi, 74,8% sinisme tingkat tinggi, dan 67,9% memiliki pencapaian diri yang tinggi. Dan, didapatkan bahwa 42% mahasiswa mengalami stres sedang, 38,3% stres berat, 16,1% stres ringan, serta 3,6% stres sangat berat. Selain itu, sebanyak 43,8% mahasiswa mengalami stres berat dikarenakan academic related stressor (ARS), diikuti oleh 44,2% dan 40,1% stres sedang dikarenakan teaching and learning related stressors (TLRS) dan group activities related stressors (GARS) secara berurutan, lalu sebanyak 44,5% dan 31,4% mahasiswa mengalami stres ringan dikarenakan drive and desire related stressors (DRS) dan intrapersonal and interpersonal related stressors (IRS) secara berurutan. Uji korelasi membuktikan terdapat hubungan signifikan antara stressor dan burnout