Studi Arus Bocor Pada Isolator Suspensi Keramik 20 kV Dalam Kondisi Kering Dan Basah

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik arus bocor dan resistansi permukaan pada isolator suspensi 20 kV dalam kondisi kering dan basah serta pengaruh arus bocor pada kondisi kering dan basah terhadap rugi-rugi daya yang dihasilkan. Pada penelitian ini digunakan 3 isolator suspensi 20 kV yang akan dilakukan pengujian arus bocor pada kondisi kering dan basah. Variasi tegangan uji yang digunakan adalah 10, 15, 20, 25, dan 30 kV. Untuk variasi intensitas pembasahan yang digunakan adalah 5,85; 6,55; 7,01; dan 7,5 mm/mnt. Untuk pengujian arus bocor kondisi kering masing-masing isolator akan diberikan tegangan uji dari 10, 15, 20, 25, 30 kV. Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali untuk setiap tegangan uji yang digunakan. Kemudian didapatkan data nilai rata-rata arus bocor isolator pada kondisi kering. Sedangkan untuk pengujian arus bocor kondisi basah masing-masing isolator akan diberikan tegangan uji dari 10, 15, 20, 25, 30 kV. Dengan variasi intensitas pembasahan yang digunakan adalah 5,85; 6,55; 7,01; dan 7,5 mm/mnt. Pengujian dilakukan sebanyak satu kali untuk setiap tegangan uji yang digunakan. Kemudian didapatkan data nilai arus bocor isolator pada kondisi basah. Kemudian setelah didapatkan nilai arus bocor, maka dilakukan perhitungan rugirugi daya dan rugi energi pada masing-masing isolator baik pada kondisi kering ataupun kondisi basah. Hasil penelitian menunjukan bahwa isolator 1 memiliki nilai arus bocor yang terendah dan memiliki nilai resistansi permukaan yang tertinggi, baik pada pengujian kondisi kering maupun basah jika dibandingkan dengan isolator 2 dan isolator 3. Arus bocor yang muncul pada kondisi kering lebih kecil dibandingkan dengan arus bocor pada kondisi basah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tegangan dan intensitas pembasahan yang diberikan maka arus bocor yang mengalir pada isolator akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena pada kondisi basah, resistansi permukaan isolator menurun sehingga menyebabkan arus bocor yang mengalir semakin besar. Dengan semakin besarnya arus bocor yang mengalir, maka akan menyebabkan kenaikan rugi-rugi daya pada isolator tersebut