Perbedaan jumlah angka kuman udara sebelum dan sesudah penggunaan sterilisasi ozon dikamar operasi Instalasi Bedah Sentral RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Pelayanan prima menjadi elemen utama pelayanan publik pada era globalisasi. Rumah sakit harus bisa memberikan pelayanan tanpa mengabaikan keselamatan pasien didalam pencegahan infeksi. Salah satu program pencegahan infeksi pada rumah sakit adalah dengan mengedalikan jumlah koloni mikroorganisme. Salah satunya melakukan pengendalian mikroorganisme dengan menggunakan gas ozon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jumlah angka kuman udara sebelum dan sesudah penggunaan sterilisasi ozon dikamar operasi Instalasi Bedah Sentral RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Metode yang digunakan adalah metode observasi analitik dengan desain cross sectional dengan uji-t. Pemilihan sampel dengan menggunakan total sampling pada seluruh sampel kuman udara sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sample kuman udara diambil dengan metode passive sampling dengan lama waktu sampling 15 menit, hasil pertumbuhan kuman udara diolah dengan rumus omeliansky formula N=5a.104.(bt)-1. Sample kuman udara diambil pada kamar operasi yang sudah selesai dipergunakan untuk tindakan operasi dengan kategori terkontaminasi atau kotor. Pemberian gas ozon menggunakan ozon generator selama 30 menit dengan dosis lebih dari 105 mg/m3. Hasil uji normalitas data menggunakan Shapiro-Wilk didapatkan hasil pretest p-value 0,005 dan posttest dengan hasil pvalue 0.000 dengan hasil tidak berdistribusi normal. Alternatif untuk menjawab hipotesis dengan menggunakan uji wilcoxon yang merupakan uji non-parametrik untuk mengukur 2 perbedaan, didapatkan hasil p-value sebesar 0,001 dimana