Pengaruh Substitusi Jagung Denganbungkil Inti Sawitdalampakanterhadapkadarair, Kadarlemak,Phdankolagendagingitik Hibrida

Bungkil Inti Sawit (BIS) merupakan limbah hasil ekstraksi minyak sawit yang tersedia berlimpah, tidak bersaing, murah dan belum banyak dimanfaatkan secara optimal, khususnya sebagai sebagai pakan ternak unggas. Kandungan serat kasar pada BIS yang tinggi akan sulit dicerna oleh unggas sehingga dilakukan upaya untuk meningkatkan kecernaan BIS. Penambahan enzim mananase dapat meningkatkan daya cerna pakan pada ternak sehingga unggas dapat menyerap nutrisi yang terkandung pada BIS secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh subtitusi atau penggantian pakan jagung dengan BIS terhadap kadar air, kadar lemak, pH daging dan kolagen daging itik hibrida. Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber informasi kepada mahasiswa, peneliti ataupun peternak terkait subtitusi pakan jagung dengan BIS ditinjau dari kadar air, kadar lemak, pH daging dan kolagen terhadap keamanan konsumsi dan kualitas pangan daging itik hibrida. Materi penelitian ini menggunakan itik hibrida (Peking x Khaki Campbhell) yang tidak dibedakan jenis kelaminnya. Itik berjumlah 100 ekor umur 21 hari dipelihara selama 30 hari. Pakan yang diberikan pada penelitian ini berupa pakan basal dan pakan perlakuan. Itik fase starter dengan umur 1-21 hari diberi pakan komersil BR-1 dan itik fase finisher dengan umur 22-60 hari diberi pakan perlakuan finisher. Pakan basal yang diransum terdiri dari bekatul, jagung dan konsentrat K202 protein 34% dengan perbandingan 3:1:1. Pakan perlakuan berupa pakan olahan BIS yang diberi enzim mananase kemudian dibentuk menjadi pakan mash. Pemberian pakan itik secara teratur dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore sedangkan pemberian minum secara ad libitum. Kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kadang flock sebanyak 20 petak masing-masing petak diisi 5 ekor itik. Tiap petak kandang berukuran 1 m x 1 m x 0,5 m dilengkapi tempat pakan, tempat minum dan peralatan kebersihan. Kandang beralaskan tanah yang diatasnya diberi taburan serbuk kayu. Penelitian dilaksanakan pada kandang itik yang terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Analisis uji kadar air, kadar lemak dan kolagen dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Analisis uji pH daging dilakukan di Laboratorium Daging Divisi Pengolahan Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Februari 2021. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan 4 ulangan. Masing-masing ulangan 5 ekor itik pedaging. Pakan perlakuan adalah P0 (pakan basal) sebagai control, P1 (pakan basal + BIS 25%), P2 (pakan basal + BIS 50%), P3 (pakan basal + BIS 75%), dan P4 (pakan basal + BIS 100%). Variabel yang dianalisis yaitu kadar air, kadar lemak, pH daging dan kolagen. Data hasil pengujian kemudian dianalisis menggunakan program Microsoft Excel. Data dianalisis dengan analisis ragam dan jika terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Penggunaan BIS sebagai pakan pengganti jagung dapat diberikan hingga taraf 100% dan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap perubahan komposisi dan kualitas kimia daging itik meliputi kadar air, kadar lemak, pH dan kolagen. Penggunaan pakan BIS diduga lebih berpengaruh terhadap metabolisme pencernaan itik