Perbedaan Jumlah Sel Radang dan Sel Fibroblas Pada Lambung Tikus Putih (Rattus norvegicus) Pasca Gastrotomi yang Diberi Terapi Kombinasi Kunyit dan Madu

Gastrotomi merupakan prosedur pembedahan pada organ lambung dengan menginsisi bagian kurvatura mayor hingga lumen. Pemberian terapi kunyit dan madu diketahui memiliki khasiat dalam proses kesembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah sel radang dan sel fibroblas pada gambaran histopatologi lambung tikus pasca gastrotomi yang diberi terapi kunyit madu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian true experimental. Sampel penelitian berupa tikus putih galur Sprague-Dawley jantan berumur 3 bulan dengan berat 400 gram sebanyak 25 ekor. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan masing-masing kelompok berisi 5 ekor tikus. Pemberian perlakuan berupa (K-) tidak diberi terapi, (K+) omeprazole 20 mg/KgBB, (P1) kunyit 500 mg/KgBB, (P2) madu 0,333 ml/ml, (P3) kombinasi kunyit 250 mg/KgBB + madu 0,5 ml/ml secara PO 1x sehari selama 10 hari. Sampel lambung diproses menggunakan pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE) dan diamati menggunakan mikroskop perbesaran 400x. Pengambilan lima lapang pandang dengan metode Purposive Sampling. Analisa data kuantitatif menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan uji lanjutan dengan Independent-Samples Kruskal-Wallis Test (α=0.05). Hasil penelitian menunjukkan terapi kombinasi kunyit madu mampu menurunkan jumlah sel radang secara nyata (P<0.05) sebesar 31.00±9.70 sel terhadap kontrol negatif. Terapi tunggal kunyit mampu meningkatkan jumlah sel fibroblas secara nyata (P