PERBANDINGAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DAN KOMANDO TERHADAP KEMAMPUAN TENDANGAN MAWASHI GERI PADA PESERTA DIDIK KARATE SMPN 97 GALUR UTAN KAYU JAKARTA

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan mana yang baik antara gaya resiprokal dan gaya komando terhadap kemampuan tendangan mawashi geri pada peserta didik karate SMPN 97 Galur Utan Kayu Jakarta. Penelitian ini dilaksankan di lapangan olahraga SMPN 97 Galur Utan Kayu Jakarta. Penelitian ini dimulai pada tanggal 19 april 2017 sampai dengan 12 mei 2017, menggunakan metode eksperimen dengan jumlah sampel 20 peserta didik. Populasi dari jumlah peserta didik yang mengikuti karate sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa uji “T” dimulai dengan menghitung nilai t hitung untuk membandingkan dengan t tabel pada taraf signifikan = 0,05 , hasil analisis data adalah sebagai berikut : hasil penelitian tes awal dan tes akhir gaya yang dikumpulkan mengenai tendangan mawashi geri dengan gaya resiprokal adalah sebagai berikut, tes awal : nilai rata – rata (mean) = 26,7, standar deviasi (SD) = 2,60 , dan standar deviasi mean (SDm) = 0,86 , tes akhir : nilai rata – rata (mean) = 29,7 , standar deviasi (SD) = 2,00 , standar deviasi mean (SDm) = 0,66. ii Hasil tes awal dan tes akhir kemampuan tendangan mawashi geri kedua kelompok tersebut diperoleh koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,91 dan t hitung sebesar 9,09. Selanjutnya di uji dengan nilai t tabel dengan kepercayaan = 0,05 dan derajat kebebasan t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = (n – 1) + (n – 1) = 9 + 9 = 18 = 2,10. Dengan demikian nilai t hitung > nilai t tabel atau 9,09 > 2,10 dapat diartikan gaya resiprokal dapat meningkatkan kemampuan tendangan mawashi geri pada peserta didik karate SMPN 97 Galur Utan Kayu Jakarta. Sedangkan hasil penelitian tes awal dan tes akhir gaya yang dikumpulkan mengenai tendangan mawashi geri dengan gaya komando adalah sebagai berikut, tes awal : nilai rata – rata (mean) = 267,8 standar deviasi (SD) = 7,53 , dan standar deviasi mean (SDm) = 2,51 , tes akhir : nilai rata – rata (mean) = 29,7 , standar deviasi (SD) = 2,10 , standar deviasi mean (SDm) = 0,7. Hasil tes awal dan tes akhir tendangan mawashi geri kedua kelompok tersebut diperoleh koefisien korelasi (rxy) sebesar 136,7 dan t hitung sebesar 10,84 Selanjutnya di uji dengan nilai t tabel dengan kepercayaan = 0,05 dan derajat kebebasan t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = (n – 1) + (n – 1) = 9 + 9 = 18 = 2,10. Dengan demikian nilai t hitung > nilai t tabel atau 10,84 > 2,10 dapat diartikan gaya komando dapat meningkatkan kemampuan iii tendangan mawashi geri pada peserta didik karate SMPN 97 Galur Utan Kayu Jakarta. Hasil perolehan data gaya mengajar resiprokal t hitung > t tabel yaitu 9,09 > 2,10. Sedangkan hasil perolehan data gaya mengajar komando t hitung > t tabel yaitu 10,84 > 2,10. Hasil perolehan data tersebut membuktikan bahwa dilihat dari perolehan t hitung diantara keduanya, gaya mengajar komando lebih besar hasilnya dari pada gaya mangajar resiprokal dapat diartikan gaya mengajar komando lebih baik dibandingkan gaya mengajar resiprokal terhadap kemampuan tendangan mawashi geri pada peserta didik karate SMPN 97 Galur Utan Kayu Jakarta