PEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI SEORANG PENYINTAS POSTTRAUMATIC STRESS DISORDER DALAM BAIT KARYA ALEX SANCHEZ

Studi ini berfokus pada investigasi konstruksi identitas diri dari Diego, seorang penyintas Post-Traumatic Stress Disorder, dalam Bait karya Alex Sanchez. Metode deskriptif analisis dan teori Psikoanalisis oleh Sigmund Freud digunakan guna mencari tahu bagaimana kontestasi pikiran Diego bekerja melalui tiga bagian dari pikiran manusia dan mengusut bagaimana identitas diri Diego dikonsstruksi. Konsep PTSD oleh Brett juga digunakan untuk mendukung serta menemukan penyebab dan gejala PTSD yang Diego alami yang terefleksi dalam novel. Kontestasi pikiran Diego melibatkan id melalui eros dan thanatos, ego melalui kecemasan, dan superego melalui nilai-nilai moral. Konstruksi identitas diri difokuskan pada saat Diego bertemu dengan Vidas, orang yang membantu Diego. kontestasi antara id, ego, dan superego Diego menghambat dirinya untuk berubah. Hasil dari studi ini adalah identitas Diego berhasil dikonstruksi menjadi lebih baik, mampu mengendalikan emosi, lebih mencintai dirinya sendiri, dan lebih bahagia. The study focuses on investigating self-identity construction of Diego, as a PostTraumatic Stress Disorder survivor, in Bait by Alex Sanchez. Descriptive analytical method and Sigmund Freud’s Psychoanalysis theory are used to find out how the psyche contestation of Diego works through the three parts of human psyche and examine how Diego’s self-identity is constructed. Brett’s concept of PTSD is also used to support and uncover the causes and symptoms experienced by Diego that reflected in the novel. The mind contestation of Diego involved the id through eros and thanatos, ego through anxiety, and superego through the moral values. The self-identity construction focuses on the events after Diego meet Vidas, who helped Diego. The contestation between Diego’s id, ego, and superego prevents himself to change. The result of this study is that Diego’s selfidentity success to construct into the better one, able to control his temper, love himself more, and happier