BUROK FI SARUMBAN

Karya tari ini terinspirasi dari salah satu kesenian khas Cirebon yang ditampilkan pada acara Khitanan dan Hajatan yaitu Burok. Burok merupakan salah satu kesenian Islam yang umumnya sebagai representasi dari peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang dipertunjukan dalam kegiatan Khitanan seorang anak laki-laki dan syiar keagamaan di masyarakat Cirebon. Kesenian Burok yang menjadi obyek dalam syiar agama islam, mulai berkembang dengan masuknya unsur-unsur dari budaya-budaya yang ada di sekitar lingkungaannya fungsi sebagai penyiaran agama Islam berubah menjadi hiburan semata. Burok Fi Sarumban akan menyajikan kembali perjalanan kesenian Burok dalam Sebuah sajian karya tari. Teknik perwujudan karya tari Burok Fi Sarumban menggunakan tahapan penciptaan dengan menggunakan metode Alma M. Hawkins yaitu mengalami atau mengungkapkan, melihat, merasakan, mengkhayalkan, mengejewantahkan, dan pembentukan, maka terciptalah sebuah tahapan penciptaan yang sesuai dengan kebutuhan dalam penciptaan karya tari. Lokasi penelitian dilakukan di tempat Pimpinan Kesenian Burok tertua yang ada di Kabupaten Cirebon, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, materi, pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka menggunakan beberapa kajian mengenai proses penciptaan dan sejarah Kesenian Cirebon. Burok Fi Sarumban adalah karya tari baru yang mengungkapkan fenomena dan fungsi kesenian Burok yang direalisasikan melalui simbol-simbol gerak dan dikemas ke dalam pentas berbentuk Campuran. Motif tari berpijak pada gerak-gerak tari Topeng Cirebon dan Ketuk Tilu serta diiringi motif musik Tarling yang dipadukan dengan musik pentatonis. Burok Fi Sarumban adalah sebuah bentuk karya tari baru yang berpijak pada Kesenian Burok di Cirebon sebagai upaya perwujudan fenomena kesenian Cirebon dan menjadi salah satu identitas Kabupaten Cirebon. This dance work is inspired from one of the typical artistry of Cirebon which is displayed on the occasion of Khitanan and Hajatan namely Burok. Burok is one of Islamic art that generally as a representation of the event of Isra Mi'raj Prophet Muhammad SAW which is shown in the activities of Khitanan a boy and religious syiar in Cirebon community. Art Burok who became the object in syiar Islamic religion, began to grow with the inclusion of elements of the cultures that exist in the vicinity of the environment function as broadcasting of Islam turned into entertainment alone. Fi Fi Sarumban will restate the journey of art Burok in A dish of dance work. The technique of embodiment of dance work by Burok Fi Sarumban uses the creation stage by Alma M. Hawkins method of experiencing or expressing, seeing, feeling, imagining, embodied, and forming, thus creating a stage of creation that is appropriate to the needs in the creation of the work of dance. The location of the research was conducted at the place of the oldest Burok Art Leaders in Cirebon District, with data collection techniques in the form of interviews, materials, libraries and documentation. The literature study uses several studies of the creation process and the history of Cirebon Art. Buroq Fi Sarumban is a new dance work that reveals the phenomenon and function of Burok art which is realized through motion symbols and packed into a Mixed-shaped stage. The dance motif is based on the movements of Topeng Cirebon dance and Ketuk Tilu and accompanied by Tarling music motif combined with pentatonic music. Buroq Fi Sarumban is a new dance form based on Burok Art in Cirebon as an effort to materialize Cirebon art phenomenon and become one of Cirebon District identity