HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN LINGUISTIK DAN KEMAHIRAN MEMBACA BAHASA ARAB MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan linguistik dengan kemahiran membaca bahasa arab mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Universitas Negeri Jakarta. Populasinya adalah seluruh mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Arab Universitas Negeri Jakarta dan sampelnya adalah mahasiswa angkatan 2011 hingga 2014 dengan jumlah 36 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling atau sampel acak. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kecerdasan linguistik adalah angket yang dikutip dari sumber yang sudah ada. Sedangkan kemahiran membaca diukur melalui tes tertulis yang disusun berdasarkan teori yang ada. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah teknik korelasi. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan beberapa uji seperti uji normalitas, uji homogenitas, uji korelasi dan uji signifikansi serta linearitas regresi. Hasil uji normalitas pada variabel Y (Kemahiran Membaca) menunjukkan hasil Lhitung sebesar 0,122 dan pada variabel X (Kecerdasan Linguistik) menunjukkan hasil Lhitung sebesar 0,132, sedangkan Ltabel dengan tingkat kepercayaan = 0,05 menunjukkan hasil sebesar 0,886. Maka Lhitung < Ltabel sehingga kedua data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji homogenitas dengan hasil pengelompokkan Y dan X didapati nilai 2 hitung sebesar 12,23 dan Nilai 2 tabel untuk tingkat kepercayaan = 0,05 sebesar 12,34. Karena nilai 2 hitung < 2 tabel, maka data kedua variabel mempunyai varians yang homogen. Kemudian untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel Kemahiran Membaca apabila variabel Kecerdasan Linguistik diubah/dimanipulasi, maka dilakukan analisis regresi berupa uji signifikansi dan linearitas regresi. Dan didapati bahwa regresi Y atas X sangat signifikan dan berbentuk linear. Selanjutnya setelah uji korelasi didapati koefisien korelasi (r xy ) sebesar 0,440. Selanjutnya dilakukan uji t untuk mengukur signifikansi korelasi. Dan uji t menghasilkan nilai thitungsebesar 2,86 sedangkan nilai t tabel dengan dk 34 pada = 0,05 didapat harga t sebesar 1,68, sedangkan pada = 0,01 didapat harga t sebesar 2,70. Karena thitung (2,86) > ttabel (1,68), maka dapat disimpulkan bahwa Koefisien korelasi antara Kecerdasan Linguistik dengan Kemahiran Membaca signifikan. Berdasarkan Pedoman Interpretasi terhadap koefisien korelasi, maka tingkat hubungan antara Kecerdasan Linguistik dengan Kemahiran Membaca dengan nilai 0,440 tergolong sedang karena berada di kisaran 0,40-0,599. Kemudian dilakukan pengukuran Koefisien Determinasi guna mengetahui seberapa kuat hubungan kedua variabel tersebut, dan menunjukkan hasil sebesar 0,1936. Hal ini berarti varians yang terjadi pada variabel Kemahiran Membaca 19,36% dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel Kecerdasan Linguistik, atau Kemahiran Membaca 19,36% ditentukan oleh besarnya Kecerdasan Linguistik dan 80,64% oleh faktor lain