Pola Partisipasi Kader Perempuan Partai Politik (Studi Kasus : Kader Perempuan DPD Partai Keadilan Sejahtera Jakarta Timur)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola yang terbentuk dari partisipasi kader perempuan dalam Partai Keadilan Sejahtera dan untuk mendeskripsikan kendala apa saja yang menjadi hambatan bagi kader perempuan dalam berpartisipasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus.Total informan yang menjadi subjek penelitian berjumlah 7 orang, yaitu 2 orang pengurus DPD PKS Jakarta Timur dan 5 orang kader Partai Keadilan Sejahtera. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah obeservasi, wawancara mendalam (indepth interview), dan studi dokumen. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep partisipasi politik, dan gender dalam politik Hasil dari temuan penelitian, para kader perempuan partai keadilan sejahtera memberikan ruang untuk perempuan berpartisipasi dengan cara memberikan sebuah struktur khusus dalam kepengurusan. Dengan ini perempuan dapat dengan bebas berpartisipasi sesuai dengan minatnya. Partisipasi yang dilakukan kader partai seperti melaksanakan kegiatan sosial. Partisipasi yang dilakukan perempuan PKS merupakan suatu bentuk mobilisasi massa dengan tetap mengikuti aturan partai. Kader perempuan diposisikan menjadi bagian terdepan partai dikarenakan kemampuan perempuan yang dapat berkomitmen pada masyarakat.Namun yang menjadi hambatan adalah adanya batas-batas yang mengharuskan perempuan tidak bisa berpartisipasi dalam partai secara penuh, dikarenakan hal-hal yang bersifat individual. Seperti misalnya sulitnya membagi waktu antara perannya sebagai ibu dan kader. Selain itu budaya patriarki juga masih terlihat dalam struktur partai yang cenderung hanya memberikan ruang kepada perempuan pada bidangnya saja, selebihnya masih cenderung lebih mengutamakan laki-laki. This study aimed to describe the patterns formed on the participation of women cadres of the Partai Keadilan Sejahtera and to describe any constraints that are a barrier for women cadres to participate. This study used a qualitative approach with case study method. Total informants who are the subject of the study 7 people, they are two of the representative DPD Partai Keadilan Sejahtera in East Jakarta and five cadres of Partai Keadilan Sejahtera. Data collection techniques used were observation, in-depth interviews (depth interview), and document research. The concept used in this study is the concept of political participation, and gender in politics. The results of the study findings, woman cadres Partai Keadilan Sejahtera provides space for women to participate by providing a special structure in the management. With these, women can freely participate in accordance with their interests. The participation which has done as party cadres, there are social activities. Participation by women of Partai Keadilan Sejahtera is a form of mass mobilization, which still follows the rules of the party. Woman cadres are positioned to be the frontline of the party, because of women's ability to commit in society. However, the obstacle is the limits that require women can’t fully participate in the party, because the things that individual. Such as, the difficulties of dividing time, between her role as a mother and also as a cadres. In addition the culture of patriarchy is still visible within the party structure which tends to only give space to women in the field, the rest still tend to prefer men