INTERAKSI PENARI DAN PENONTON DALAM PEMENTASAN SENI TARI GOYANG KARAWANG (Studi Kualitatif di Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi yang terjalin antara penari dengan penonton serta diharapkan dapat mengangkat citra positif bahwa Goyang Karawang merupakan kesenian tari tradisional Indonesia yang patut untuk dilestarikan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat selama empat bulan dari Januari sampai dengan April 2015. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa : a) interaksi tersebut dimulai dari saling menarik perhatian (jabanan), memberi dan menerima saweran (egot), serta perkenalan yang mendalam (jeblokan). Semua proses interaksi tersebut menggunakan kontak sosial secara langsung atau primer dan berbagai macam bentuk komunikasi baik verbal maupun nonverbal. Proses berfikir, bereaksi, dan berinteraksi timbul karena penyaji dan penikmat seni saling menghayati komunikasi-komunikasi baik verbal maupun nonverbal dengan arti yang sama; b) biasanya perkenalan yang mendalam (jeblokan) dilakukan oleh penari dengan penonton di luar pementasan karena mempunyai maksud tertentu, diantaranya : rasa penasaran, suka, dan setia. Inilah yang melandasi adanya hubungan yang lebih jauh antara penari dengan penonton dan dilanjutkan ke jenjang pernikahan walaupun sebelumnya telah berkeluarga sehingga memunculkan pandangan negatif yang meluas di masyarakat; c) kecerdasan sosial penari terlihat dari perilakunya yang menunjukan perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Penari ingin mengubah pemikiran masyarakat mengenai diri dan profesinya bahwa tidak selalu penari memiliki image negatif. Terdapat sisi positif dari penari yaitu memiliki cita-cita ingin melestarikan kesenian tari Goyang Karawang