ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015-2018

Konservatisme merupakan reaksi kehati-hatian atas ketidakpastian yang ada agar ketidakpastian dan risiko yang berkaitan dalam situasi bisnis dapat dipertimbangkan dengan cukup memadai.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengujian ini dialakukan pada perusahaan manufaktur tahun 2015-2018 Populasi dalam penelitian ini adalh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiatahun 2015-2018 sebanyak 114 perusahaan. Pemilihan sampel berdasarkan teknik pengambilan sampel purposive sampling menghasilkan jumlah sampel 13 perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu laporan keuangan tahun 2015-2018, harga saham tahun 2015-2018, data laporan arus kas, dan data ROA tahun 2015-2018. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisi regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan software Statistical Product and Service Solution (SPSS)version20. Hasil dari pengujian hipotesis pertama mununjukkan bahwa variabel cash flow tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini terjadi karena laporan arus kas digunakan untuk melengkapi infomasi laba rugi yaitu kemampuan perusahaan dalam mengamankan kas. Pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa varaibel profitabilitas berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi dengan arah negative. Hal ini terjadi karena profitabilitas yang tinggi akan membuat perusahaan merasa aman dari resiko bisnis sehingga mengurangi kehati-hatian dalam menghadapi risiko dengan cara mengurangi penerapan konservatisme akuntansi. Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa variabel Investment Opportunity Set berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi dengan arag negative. Hal ini terjadi karena tingginya kepemilikan perusahaan sampel atas keputusan investasi dalam bentuk asset yang dimiliki dan pilihan invsetasi masa depan dapat menurunkan konservatisme akuntansi.Pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini terjadi karena besarnya utang perusahaan tidak menjamin perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa variabel cash flow, profitabilitas, investment opportunity set, dan leverage berpengaruh secara simultan terhadap konservatisme akuntansi.Hal ini disebabkan walaupun cash flow dan leverage tidak memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi, namun jika perusahaan dapat meningkatkan kemampuanya dalam menghasilkan laba bersih, maka perusahaan akan merasa aman dari ketidakpastian risiko bisnis