Ganti rugi terhadap perbuatan wanprestasi pada pengadilan negeri (analisis putusan nomor 06/PDT.G/2015/PN.JKT.PST)

Wanprestasi merupakan perbuatan lalai/ingkar janji terhadap apa yang sudah disepakati dalam perjanjian. Wanprestasi timbul karena tidak tercapainya suatu prestasi, yang dimana prestasi tersebut merupakan objek dari perjanjian. Prestasi merupakan hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh para pihak. Adapun pertanggungjawaban akibat perbuatan wanprestasi salah satunya adalah ganti rugi. Ganti rugi merupakan kompensasi dengan memberikan sejumlah uang sebagai bentuk tanggung jawab kepada pihak yang dirugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan perhitungan ganti rugi pada perbuatan wanprestasi serta bagaimana bentuk kerugian dan pertimbangan hakim dalam menetapkan besaran nilai ganti rugi yang dijatuhkan pada Putusan Nomor 06/PDT. G/2015/PN. JKT.PST Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum normatif. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini 1243 pendekatan analisis (analytical approach). yang dimana mengacu pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1243KUHPerdata dan Putusan Nomor 06/PDT.G/ 2015/PN. JKT. PST Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa dalam merumuskan besaran nilai ganti rugi diatur oleh Undang-Undang dan Yurisprudensi, dalam pemberian ganti rugi meliputi 3 unsur yaitu Rugi, Biaya, dan Bunga, kerugian sendiri terdiri atas kerugian materiil dan immaterial. Selanjutnya berdasarkan Putusan Nomor 06/PDT. G/2015/PN. JKT.PST bahwa bentuk kerugian dalam perkara tersebut berupa uang sebagai bentuk pengganti kerugian atas rugi sebesar USD.212,600. Dimana penetapan nilai ganti rugi tersebut ditetapkan melalui pertimbangan hakim, selain itu dalam penetapan nilai ganti kerugian suatu kasus tidak sama dengan kasus lain, karena dipengaruhi oleh pembuktian yang ada serta pertimbangan hakim