Analisis Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Penyerapan Air Dan Kuat Tekan Batako

Batu cetak beton (batako) adalah komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan tambahan lainnya (additive), dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding (SNI 03–0349 1989). Untuk menekan penggunaan semen dalam pembuatan batako dapat ditambah dengan bahan lain. Salah satunya dengan menambahkan abu ampas tebu dalam material dasar batako. Proporsi campuran mortar dengan abu ampas tebu yang digunakan yaitu 0%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, dan 15% terhadap berat semen yang digunakan sebagai pengganti sebagian semen. Kuat tekan batako tertinggi didapatkan pada variasi penambahan abu ampas tebu 7,5 % dengan nilai kuat tekan 234,129 kg/cm2 dan kuat tekan terendah pada variasi penambahan abu ampas tebu sebesar 15% yaitu dengan nilai 67,443 kg/cm2. sedangkan untuk penyerapan air semakin tinggi persentase penambahan abu ampas tebu maka semakin besar penyerapan air pada batako. Persentase penyerapan air pada batako tertinggi berada pada variasi penambahan abu ampas tebu 15% dengan nilai 3,956%, sedangkan terendah berada pada variasi penambahan abu ampas tebu 0% dengan nilai 1,254%. Dengan begitu persentase optimal yang dapat digunakan untuk campuran batako adalah 7,5% abu ampas tebu