Pengaruh pendapatan perkapita, produk domestikregional bruto, inflasi, belanja modal, dan pengangguran terhadap penerimaan pajak daerah (Studi kasus di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2010 - 2019)

Penerimaan Pajak Daerah merupakan pendapatan alokasi dana yang tidak hanya untuk memenuhi pengeluaran daerah dan kebutuhan masyarakat secara ekonomi, tetapi juga untuk mensejahterakan masyarakat. Biaya kebutuhan lokal tidak dapat tercapai dan masyarakat tidak mendapatkan keuntungan dari daerah tanpanya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendapatan perkapita, produk domestik regionl bruto, inflasi, belanja modal dan pengangguran terhadap penerimaan pajak daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Keuangan Daerah (BAKUDA). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh data time series (data deretan waktu). Metode sampling dalam penelitian ini menggunakan menggunakan metode sampling jenuh, sampel yang diperoleh sebanyak 10 karena menggunakan data per tahun atau selama periode 2010-2019, dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan aplikasi Eviews 10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan perkapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak daerah dengan nilai signifikasi sebesar 0.0154, sedangkan variabel PDRB, inflasi, belanja modal dan pengangguran tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak daerah dengan nilai signifikasi sebesar lebih besar dari 0,05. Inflasi dan pengangguran memiliki pengaruh negatif terhadap penerimaan pajak daerah