Pengaruh pemberian tepung maggot terhadap tingkat kematangan gonad ikan kemuring (puntius sp.)

Ikan kemuring (Puntius sp.) merupakan salah satu jenis spesies ikan lokal (indigenous spesies) yang dominan ditemukan di perairan sungai pulau Bangka. Budidaya ikan kemuring perlu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan dari alam demi menjaga kelestariannya. Pada kondisi budidaya, berbagai faktor ling-kungan yang berperan penting dalam menstimulasi perkembangan dan pematan-gan gonad hingga ovulasi dan pemijahan tidak mendukung aktivitas reproduksi beberapa spesies ikan. Penelitian ini bertujuan yaitu mengkaji tingkat kematangan gonad ikan kemuring secara visualisasi dan menganalisis Tingkat Kematangan Gonad (TKG), Indeks Kematangan Gonad (IKG) dan fekunditas ikan kemuring yang diberi sumber pakan maggot. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan sampel sebanyak 10 ekor ikan perwadah. Hasil penelitian ini menunjukan nilai pengamatan visualisasi telur mengalami peningkatan diakhir pemeliharaan yaitu TKG III dan TKG IV. Tingkat kematangan gonad ikan mengalami peningkatan yaitu dari TKG ikan awal II dan III menjadi TKG III dan TKG IV. Nilai indeks kematangan gonad terendah pada TKG III adalah 2,39% dan nilai tertinggi adalah 5,11%. Sedangkan pada TKG IV, nilai indek kematangan gonad terendah adalah 7,95% dan tertinggi yaitu 8,65%. Fekunditas terendah Pada pembedahan akhir yaitu 112 butir pada perlakuan 1 dengan TKG IV, sementara fekunditas tertinggi yaitu 132 butir pada perlakuan 3 dengan TKG IV. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tepung maggot sebagai sumber pakan ternyata berpengaruh terhadap visualisasi telur, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad dan fekunditas ikan kemuring yang dipelihara selama 60 hari