Jiwa yang Menari

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu daerah di Indonesia yang hingga saat ini masih terus secara konsisten menjaga kelestarian budayanya, khususnya dalam kesenian tari. Hal ini terlihat dari bagaimana para generasi muda yang hingga saat ini masih memiliki niat dan kemauan untuk belajar dan mendalami tari klasik Yogyakarta, seperti bergabung ke sanggar ataupun masuk ke sekolah-sekolah khusus pendidikan seni tari. Rupanya semangat ini juga merasuk kedalam teman- teman yang memiliki kekurangan dalam pendengaran atau tuli. Teman-teman tuli ini pun rupanya ada yang memiliki bakat di dunia seni tari bahkan ada yang memperdalam dan berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, yakni perguruan tinggi. Tari klasik Yogyakarta yang dikenal susah karena memiliki pakem gerakan dan perubahan irama serta gerak yang cukup sulit dilakukan bahkan untuk `orang mendengar' tak memupus semangat mereka untuk belajar tari ini dalam rangka melestarikan kebudayaan Yogyakarta. Bahkan mereka mampu menarikannya dengan baik. Video dokumenter dipilih untuk menjadi format dalam menyampaikan cerita penari tuli. Dengan menggunakan format dokumenter dipercaya mampu menceritakan segala kegiatan dan proses penari tuli dalam belajar menari hingga pementasan. Melalu dokumenter ini juga ingin menjawab apakah teman-teman tuli ini mampu untuk masuk ke perguruan tinggi dan apa saja hambatan yang membuat mereka sulit untuk menuju kesana. Maka dari itu, dokumenter dengan judul "Jiwa Yang Menari" dibuat untuk menunjukkan semangat teman-teman yang tuli yang memiliki semangat dalam mempelajari tari klasik Yogyakarta. Harapannya dengan dokumenter ini masyarakat yang menonton dapat terinspirasi dengan mereka yang mengalami disabilitas pendengaran dan masih terus berkarya dalam bidangnya