Kekerasan Digital pada Media Alternatif Feminis Indonesia: Studi Kasus pada Konde.co dan Magdalene.co

Sejak lebih dari 10 tahun AJI mencatat kasus kekerasan pada jurnalis, tahun 2020 menuai laporan terbanyak dengan kasus kekerasan yang mulai meluas ke ranah digital. Pada tahun 2020, dua media alternatif Indonesia yang berfokus pada isu- isu feminisme dan minoritas, yaitu Konde.co dan Magdalene.co mengalami kekerasan berbasis digital pada momen yang bersamaan. Kala itu, Konde.co mengalami peretasan akun Twitter, dan Magdalene.co mengalami serangan ddos pada situsnya. Peneliti menyoroti kekerasan digital yang menimpa media alternatif feminis ini merupakan akibat dari budaya patriarki yang masih berlangsung hingga kini, termasuk di dunia jurnalistik. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilustrasi kekerasan digital di era digitalisasi pada jurnalis perempuan, dan dapat memberikan contoh konkret berbagai bentuk kekerasan digital yang terjadi ketika perempuan mengemban status sebagai jurnalis perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sifat deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus deskriptif oleh Stake untuk memperoleh gambaran secara lengkap dan mendalam tentang kekerasan digital yang dialami oleh Konde.co dan Magdalene.co. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam dengan empat informan dari dua media feminis Indonesia, yaitu Konde.co dan Magdalene.co. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh informan mengalami kekerasan digital dengan bentuk yang paling sering adalah komentar bernada negatif pada konten artikel yang mereka unggah di media sosial milik Konde.co ataupun Magdalene.co. Meskipun begitu, ada informan yang mendapatkan komentar yang langsung tertuju pada akun jurnalis tersebut dengan menyebutkan akun media sosial jurnalis pada kolom komentar