Pengaruh Terpaan Berita Online Mengenai Protokol Kesehatan Covid-19 terhadap Sikap Mematuhi Protokol Kesehatan Khalayak Generasi Z di Jakarta

Media online menjadi platform yang memberikan informasi terkini terkait suatu peristiwa atau fenomena. Media online mampu menghasilkan berita bahkan dalam hitungan menit. Hal ini yang membuat media online banyak dipakai karena cepat dan fleksibel dapat diakses di mana dan kapan saja terlebih lagi ketika masa pandemi Covid-19 ini. Sejak ditemukannya virus Covid-19 di Wuhan, Cina beberapa media sudah mulai menyoroti berbagai informasi terkait Covid-19 hingga akhirnya virus ini juga masuk ke Indonesia. Media online tidak berhenti memberitakan informasi atau update terkait pandemi Covid-19. Selain itu, hampir di setiap pemberitaan media online akan mengajak dan mengingatkan khalayak untuk selalu mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Ibukota Indonesia yaitu Jakarta menjadi salah satu wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia. Meski kasus di Jakarta terbilang tinggi, faktanya ternyata masih banyak terjadi kasus pelanggaran protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti tidak menggunakan masker atau berkumpul dalam jumlah besar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh dan seberapa besar pengaruh pemberitaan di media online mengenai penerapan protokol kesehatan Covid-19 terhadap sikap mematuhi protokol kesehatan khalayak generasi Z di Jakarta. Penelitian ini menggunakan individual differences theory di mana masyarakat menyikapi pemberitaan secara berbeda-beda sesuai dengan sikap, nilai, dan keyakinan dirinya. Penelitian ini menggunakan purposive sampling yang disebarkan secara online kepada khalayak generasi Z di Jakarta yang mengonsumsi berita online. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya pengaruh terpaan berita protokol kesehatan terhadap sikap khalayak dalam mematuhi protokol kesehatan sebesar 23,8%. Sedangkan sisanya sebesar 76,2% variabel Y dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pada penelitian ini bisa dikatakan bahwa media memiliki pengaruh terhadap sikap khalayak meskipun terbilang rendah dan juga sejalan dengan teori perbedaan inividu di mana khalayak merespons pemberitaan yang sama dengan cara yang berbeda. Meskipun pengaruhnya rendah, hubungan kedua variabel tergolong cukup atau sedang yaitu sebesar 0,488. Hasil penelitian ini menerima hipotesis Ha yang artinya terdapat pengaruh terpaan berita terhadap sikap khalayak