Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Terjadinya Dehidrasi pada Petani Jagung di Desa Kalimporo Kecamatan Bangkala Kab. Jeneponto Tahun 2021.

Food and Agriculture Organization (FAO), memperkirakan bahwa 3,4 milyar orang atau 45% dari populasi dunia hidup di daerah pedesaan, 2 milyarnya (26,7% populasi dunia) bertahan hidup pada sektor pertanian, dan salah- satu kelompok yang berisiko untuk mengalami dehidrasi adalah petani, Dimana petani melakukan aktivitas fisik yang tergolong berat seperti mencangkul, menanam, menggarap lahan, serta berada dilahan mereka dalam waktu kerja yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Dehidrasi Pada Petani Jagung di Desa Kalimporo, Kec.Bangkala, Kab.Jeneponto Tahun 2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain cross sectional study. Hasil uji Chi-square diperoleh terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi (P=0,000), pengetahuan (P=0,008), aktivitas fisik (P=0,000), konsumsi cairan (Air Putih) (P=0,003), Penggunaan alat pelindung diri (APD) (P=0,000) terhadap terjadinya dehidrasi pada petani jagung Di Desa Kalimporo, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Tahun 2021. Tidak ditemukan hubungan antara umur (P=0,943), jenis kelamin (P=1,000) terhadap terjadinya dehidrasi pada petani jagung Di Desa Kalimporo, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto Tahun 2021. Peneliti merekomendasikan agar adanya kesadaran pada petani jagung agar meningkatkan konsumsi cairan per hari dan juga menggunakan APD saat bekerja