Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 dengan Pendekatan Health Belief Model (HBM) di Kecamatan Enrekang

Kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dapat membantu mengurangi penyebaran dan peningkatan kasus Covid-19. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adanya persepsi atau kepercayaan tentang kerentanan suatu penyakit yang dapat mengancam kesehatannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan pencegahan covid-19 dengan pendekatan Health Belief Model (HBM). Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study dengan pemilihan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling dengan total sebanyak 400 responden dengan kriteria berusia 15-45 tahun. Data yang terkumpul kemudian di analisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil analisa data menunjukkan bahwa dari 400 responden terdapat 179 (45%) responden telah patuh menerapkan protokol kesehatan, sebanyak 107 (27%) responden yang kadang-kadang patuh menerapkan protokol kesehatan, dan sebanyak 114 (28%) responden tidak patuh menerapkan protokol kesehatan. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara komponen Health Belief Model (HBM) terhadap kepatuhan masyarakat dengan p value persepsi kerentanan (p = 0,001), persepsi keparahan (p = 0,000), persepsi manfaat (p = 0,000), persepsi hambatan (p = 0,000), isyarat untuk bertindak (p = 0,000), efikasi diri (p = 0,000). Adapun saran bagi masyarakat agar kiranya lebih patuh terhadap protokol kesehatan 5M apabila berkegiatan diluar rumah guna mencegah penyebaran virus corona di Kecamatan Enrekang