Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Hasil Tani Secara Tebasan (Studi Kasus di Desa Bonto Daeng Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng)

Hasil yang diperoleh melalui hasil wawancara secara terbuka yang diadakan selama beberapa bulan bahwa jual beli secara tebasan memenuhi rukun jual beli namun masih terdapat didalamnya indikator jual beli yang terlarang dalam Islam, seperti adanya perselisihan yang terjadi di kemudian hari mengenai harga dan adanya sifat untung-untungan dan dalam hukum perdata pihak penjual tidak memenuhi kewajiban dalam menjamin cacat barang yang diperjualbelikan ini diatur dalam pasal 1491 BW. Namun jual beli secara tebasan ini memiliki sisi positif yang dirasakan masyarakat seperti adanya kemudahan memasarkan hasil pertaniannya. Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Untuk proses jual belinya ada baiknya jika dilakukan setelah sayur mayur tersebut sudah tiba masa panennya agar tidak ada lagi kemungkinan ada yang merasa dirugikan 2) Jika ingin melakukan jual beli perlu untuk mengetahui terlebih dahulu jual beli apa saja yang dilarang dalam Islam maupun perdat