Dampak Psikologi Ibu dan Anak Terhadap Pernikahan Usia Dini di Kec. Somba Opu Tahun 2021

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan pasangan atau salah satu pasangan yang masih di kategorikan anak-anak atau remaja yang berusia di bawah 19 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak psikologi ibu dan anak terhadap pernikahan usia dini di wilayah kerja kantor urusan agama kecamatan Somba Opu. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang menggunakan data primer dan sekunder dengan tekhnik yang digunakan adalah indepth interview (wawancara mendalam) Hasil Penelitian ini adalah bahwa dampak psikologi terhadap pernikahan usia dini di kecamatan Somba Opu, dimana terjadinya Pernikahan Usia Dini di sebabkan oleh faktor penyebab diantaranya, Pertama: Pendidikan, rendahnya tingkat pendidikan maupun pengetahuan orang tua, anak, dan masyarakat, menyebabkan adanya kecenderungan mengawinkan anaknya yang masih dibawah umur, Kedua: Ekonomi,berhubungan dengan rendahnya tingkat ekonomi keluarga dimana orang tua tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Ketiga: Hamil di luar nikah, karena rendahnya pengetahuan yang dimiliki remaja sehingga masih selalu berperilaku diluar batas. Adapun Dampak Psikologi yang ditimbulkan , Pertama: Dampak rumah tangga, pasangan yang masih banyak memikirkan egomya masing-masing, sehingga menimbulkan pertengkaran menjadikan keharmonisan dalam rumah tangga mereka kurang baik, Kedua: Dampak terhadap anak, apabila seorang ibu belum dewasa sangat berpengaruh dalam kecerdasan dan adanya gangguan-gangguan pada perkembangan fisik dan psikis anak. Untuk mengatasi atau mengurangi angka pernikahan dini yang terjadi KUA somba opu mengadakan penyuluhan pernikahan dini, tetapi penyuluhan yang dilakukan kurang efektif karena angka dari pernikahan dini di kecamatan somba opu masih tinggi hal ini dikarenakan penyuluhan yang dilakukan seharusnya diadakan dengan turun langsung ke masyarakat yang berpotensi melakukan pernikahan dini seperti remaja usia dibawah 19 tahun, dan juga para orang tua